Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Polisi dan Bubarkan Anak-anak Berjudi, Pria Bekasi Malah Dikeroyok

Kompas.com - 12/03/2015, 03:05 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Nasib sial menimpa Abdul Latif (35) warga RT 03/02, Kampung Muncang, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Meski berniat baik membubarkan perjudian di kalangan remaja, dia malah dikeroyok oleh warga sekitar.

Aksi kasarnya membubarkan sekelompok anak-anak yang tengah bermain kelereng dengan uang, membuat masyarakat sekitar kesal dan memukulinya. Bahkan saking banyaknya penganiayaan yang diterima, Abdul akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cikarang Utara, Ajun Komisaris Bobby Kusumawardhana mengatakan, peristiwa itu terjadi di Perumahan Puri Nirwana, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pada Selasa (11/3) siang.

Saat sedang melintas, Abdul tak sengaja melihat sekelompok anak-anak tengah bermain judi dengan media kelereng. Abdul yang mengaku sebagai anggota polisi, kemudian membubarkan perjudian itu. Namun sebelum dibubarkan, terlebih dahulu dia meminta agar empat remaja itu melepaskan pakaian yang dikenakannya.

Lantaran mengira Abdul polisi, lalu keempat remaja itu menuruti kemauannya. Tak disangka, warga yang melihat aksinya, meminta Abdul untuk menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Polisi. Namun karena tidak dapat menunjukan KTA, warga di sana merasa jengkel dan langsung menghakiminya.

"Dia dipukulin warga karena berniat membubarkan perjudian. Tapi sebelumnya dia menghukum anak-anak agar melepaskan pakaiannya," kata Bobby pada Rabu (11/3/2015).

Dari hasil penyelidikan, kata Bobby, tindakan Abdul membubarkan perjudian sudah tepat. Namun caranya mengaku sebagai polisi merupakan tindakan yang salah. "Harusnya dibubarkan saja dan remaja itu dinasehati, bukan menghukum dan mengaku sebagai polisi," katanya.

Meski tindakannya nekat, namun polisi tidak bisa menahan Abdul karena memang tidak bersalah. Sementara untuk para pemain judi, Bobby masih mencari keberadaan mereka untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kepada polisi, Abdul mengaku, telah memiliki cita-cita sebagai polisi sejak kecil. Atas dasar itulah, ia nekat membubarkan aksi perjudian dengan mengatasnamakan anggota polisi. "Mereka lagi kelereng menggunakan uang, lalu saya suruh berhenti bermain dan saya mengaku anggota (polisi)," ujarnya.

Abdul mengatakan, tak disangka niatnya menghukum keempat remaja itu malah berbuah pahit. Lelaki yang bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan di Cikarang ini, malah dihakimi massa. (Fitriyandi Al Fajri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Audiensi Polisi dengan UI dan Keluarga Akseyna Digelar atas Permohonan BEM

Audiensi Polisi dengan UI dan Keluarga Akseyna Digelar atas Permohonan BEM

Megapolitan
Jadi Tersangka, Pembunuh Pelajar di Kemang Terancam Hukuman Mati

Jadi Tersangka, Pembunuh Pelajar di Kemang Terancam Hukuman Mati

Megapolitan
Wajah Imam Budi Hartono dan Supian Suri Mulai Mejeng di Jalanan Depok Jelang Pilkada

Wajah Imam Budi Hartono dan Supian Suri Mulai Mejeng di Jalanan Depok Jelang Pilkada

Megapolitan
Motif Terungkap, Pelaku Bunuh Bocah Dalam Galian Air di Bekasi untuk Tutupi Pencabulan

Motif Terungkap, Pelaku Bunuh Bocah Dalam Galian Air di Bekasi untuk Tutupi Pencabulan

Megapolitan
Mustahil Jadi Menteri, Anies Diyakini Kembali Berlaga di Pilkada Jakarta 2024

Mustahil Jadi Menteri, Anies Diyakini Kembali Berlaga di Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Spanduk Dukungan Bentuk Sinyal Kuat Anies Maju Pilkada, Pakar: Karena Enggak Mungkin Dia Jadi Menteri

Spanduk Dukungan Bentuk Sinyal Kuat Anies Maju Pilkada, Pakar: Karena Enggak Mungkin Dia Jadi Menteri

Megapolitan
Banyak Keluhan, Anggota DPRD Minta Pemprov Jakarta Segera Cairkan Dana KJP

Banyak Keluhan, Anggota DPRD Minta Pemprov Jakarta Segera Cairkan Dana KJP

Megapolitan
Anaknya Dikeroyok hingga Tewas di Kemang, Ibu Korban Minta Semua Pelaku Ditangkap

Anaknya Dikeroyok hingga Tewas di Kemang, Ibu Korban Minta Semua Pelaku Ditangkap

Megapolitan
Bersama Raffi Ahmad Jalankan Program Makan Bergizi Gratis di PAUD, Zita Anjani: Program Ini Sangat Bagus

Bersama Raffi Ahmad Jalankan Program Makan Bergizi Gratis di PAUD, Zita Anjani: Program Ini Sangat Bagus

Megapolitan
Polisi Masih Buru 2 Pengeroyok Pelajar di Kemang yang Belum Tertangkap

Polisi Masih Buru 2 Pengeroyok Pelajar di Kemang yang Belum Tertangkap

Megapolitan
Jakarta Disebut Hadapi Kemunduran Usai Lepas Status Ibu Kota, Ketua DPRD: Stop Menebar Ketakutan

Jakarta Disebut Hadapi Kemunduran Usai Lepas Status Ibu Kota, Ketua DPRD: Stop Menebar Ketakutan

Megapolitan
Trotoar Bolong di Pulogadung Bikin Warga Jatuh, Satpol PP Minta Bantuan Pasukan Biru

Trotoar Bolong di Pulogadung Bikin Warga Jatuh, Satpol PP Minta Bantuan Pasukan Biru

Megapolitan
Hasil Otopsi Pelajar yang Tewas Dikeroyok di Kemang: Pankreas Robek, Lambung Berisi Darah

Hasil Otopsi Pelajar yang Tewas Dikeroyok di Kemang: Pankreas Robek, Lambung Berisi Darah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pacar Pemuda yang Keroyok Pelajar di Kemang hingga Tewas

Polisi Tangkap Pacar Pemuda yang Keroyok Pelajar di Kemang hingga Tewas

Megapolitan
Percepat Penanganan 'Stunting', Dinkes DKI Jakarta Targetkan Tak Ada Kasus Baru

Percepat Penanganan "Stunting", Dinkes DKI Jakarta Targetkan Tak Ada Kasus Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com