"Saya dapat lima jahitan, tadi langsung ke klinik. Robeknya lumayan lebar tadi," tutur Saiful kepada Kompas.com, Senin (16/3/2015).
Saiful menuturkan, sesaat sebelum truk terguling dia duduk di sisi kiri truk. Saat itu ada tiga orang di dalam truk, yaitu Willy (29) sebagai sopir, Sulaiman, dan dirinya. Posisi truk saat terguling yaitu berat sebelah ke arah kanan, sehingga Saiful yang duduk di sebelah kiri truk terhempas ke kanan dan menimpa kedua temannya.
Setelah berhasil keluar dari truk melalui kaca sebelah kiri, dia langsung mendapati telinganya berdarah. "Saya juga enggak tahu kenapa, kena apa, tahu-tahu berdarah saja," tambah Saiful.
Telinga kanan Saiful yang terluka kini telah dibalut oleh perban. Dia bersama Willy dan Sulaiman serta warga sekitar masih berusaha untuk memindahkan material kaca yang terjatuh, baik yang sudah pecah maupun yang masih utuh.
Tergulingnya truk pengangkut kaca tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan tersebut. Dari pihak perusahaan kaca sendiri, yakni Intan for Glass & Accessories, telah mengirimkan truk lainnya untuk membantu memindahkan material kaca yang tersebar di sebagian jalan.
Sopir truk, Willy, mengungkapkan penyebab truk yang dibawanya dari Periuk, Tangerang, menuju Rawa Buaya, Jakarta Barat, itu terguling adalah karena tali tambang pengikat kaca yang longgar dan terputus.
Putusnya tali tambang itu menyebabkan material kaca berukuran sekira satu kali satu meter yang disusun berjejer di atas truk berat sebelah ke arah kanan bersamaan dengan posisi truk yang sedang berbelok ke kiri jalan.
Akibat kaca yang berat sebelah ke arah kanan, truk pun terguling ke kanan dan menyebabkan material kaca serta badan truk sebelah kiri menghantam aspal. Bagian kanan truk tusak parah, berikut dengan material kaca yang pecah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.