Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pelecehan Seksual di Sekolah HS Menunjuk Toilet

Kompas.com - 28/03/2015, 18:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak sekolah HS menyatakan terbuka dengan penyilidikan terkait dugaan pelecehan yang dilaporkan salah satu orangtua siswanya. Mereka telah menerima kedatangan orangtua dari MSF (7), beserta pengacara dan tim penyidik dari Polda Metro Jaya pada 25 Maret lalu. Pada kesempatan itu, MSF diminta menunjukan lokasi tempat di mana ia diduga telah mengalami pelecehan seksual.

Pengacara sekolah HS, Fauzi Jurnalis, mengatakan, pada saat itu, lokasi yang ditunjukkan oleh MSF adalah toilet yang berada di lantai satu. Lantai satu merupakan lokasi tempat berlangsungnya acara Science Fair and Book Celebration. Acara tersebut merupakan ajang para siswa unjuk kebolehan di hadapan orangtua. (Baca: Siswa Sekolah Internasional di Cilandak Diduga Dilecehkan secara Seksual)

"Lokasi yang ditunjukkan adalah toilet di lantai satu," kata Fauzi, di sekolah HS, Jakarta Selatan, Sabtu (28/3/2015).

Meski telah ada petunjuk mengenai area yang diduga telah dijadikan tempat pelecehan seksual, Fauzi mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada petunjuk yang mengarah ke terduga pelaku. Menurut Fauzi, orangtua MSF juga tak pernah menyampaikan mengenai terduga orang yang telah berbuat asusila terhadap anaknya itu. (Baca: Sekolah Internasional di Cilandak Benarkan Adanya Laporan Pelecehan Siswa)

"Orangtua murid belum pernah mengatakan siapa orang yang ia curigai telah melakukan perbuatan tersebut," ucap Fauzi.

Sebelumnya, kepala operasional akademik sekolah, Jossy Soenarjo, mengatakan bahwa pihak sekolah sudah melakukan pemeriksaan rekaman kamera pengawas (CCTV) di area yang diduga dijadikan lokasi pelecehan seksual. Rekaman CCTV yang diperiksa adalah rekaman yang berlangsung dari sekitar pukul 08.00-09.30.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, kata Jossy, ada satupun rekaman yang membuktikan telah terjadi pelecehan seksual terhadap MSF. "Dari hasil pemeriksaan, tak ada rekaman yang membuktikan telah terjadi perbuatan seperti yang dituduhkan," ucap Jossy. (Baca: Pelapor Dugaan Pelecehan Seksual di HS Sudah Lihat Rekaman CCTV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Pria di Kebon Jeruk Ditusuk hingga Tewas oleh Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Pria di Kebon Jeruk Ditusuk hingga Tewas oleh Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com