JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat perkotaan Azas Tigor Nainggolan mengatakan, kumuhnya Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, disebabkan banyak faktor. Apalagi jika tempat peristirahatan terakhir itu, juga kerap dijadikan lokasi strategis transaksi narkoba.
"Itu karena aparatur lemah dalam pengawasan. Tidak hanya narkoba, tapi judi juga. (Narkoba dan judi) Itu bisa eksis karena ada yang beking," ujar Azas Tigor saat dihubungi Kompas.com (7/4/2015).
Menurut Tigor, polisi selaku aparat kemanan seharusnya mengetahui hal tersebut. Buruknya sistem hukum di Indonesia, ikut mendukung aksi aparat untuk membekingi para pelaku. Sehingga, diduga oknum aparat tersebut sengaja membiarkan bahkan melakukan perlindungan hingga aktifitas tersebut tetap aman.
"(Negara) Kita ini sudah korup. Aparat kan punya intelijen, masa tidak tahu. (Aktivitas transaksi narkoba) Itu udah merajalela dan terang-terangan, dekat dengan kantor lurah. Di situ (kantor lurah) kan ada Babin Kamtibmas, itu kan polisi juga," sesal ketua LSM Forum Warga Kota (FAKTA) tersebut.
Apalagi jika melihat lokasi TPU yang berada dekat Kantor Lurah Menteng Atas, sekolah dan pasar. Artinya, kata Tigor, aktivitas narkoba di lokasi tersebut diduga sudah menjadi rahasia umum masyarakat di sekitar lingkungan TPU. Sehingga, lanjutnya, masyarakat tidak dapat berbuat banyak untuk melaporkan hal tersebut karena memang sudah ada yang beking.
"Jelas, masyarakat sekitar yang kena imbasnya. Mau lapor nanti malah mereka yang habis. Mereka (masyarakat) ga ada pilihan lain, cuek karena takut dengan aparat. Akhirnya, cuek aja asal anak atau keluarga lainnya tidak kena (narkoba)," terangnya.
Tigor juga mengemukakan, jika hal tersebut terus terjadi, akan berimbas pada generasi muda yang ada di lingkungan tersebut. Pasalnya, warga sekitar akan terpaksa bungkam karena adanya aparat yang membeking para pelaku narkoba. Mereka tidak ada pilihan lain, selain diam dan membiarkan keadaan tersebut terjadi.
Masalah itu, kata Tigor, akan sulit diatasi jika pemerintah DKI tidak turun tangan langsung dalam pembenahan. Apalagi, wilayah TPU merupakan tanggungjawab Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI.
"Selain aparat, Dinas terkait juga harus melakukan tindakan nyata. Khususnya pengawasan dan penertiban agar lingkungan tersebut dapat bersih dari narkoba," imbaunya.
Untuk diketahui, kondisi TPU Menteng Pulo, semakin memrihatinkan dan sudah tidak lagi terlihat seperti makam pada umumnya. Di sekitar makam unit tersebut, yakni unit Buddha, banyak warung dan gubuk-gubuk liar yang sering dijadikan tempat transaksi narkoba.
Selain diramaikan preman, makam seluas sekitar 30 ribu hektar persegi itu juga minim petugas keamanan. Diketahui, hanya ada dua hingga empat petugas keamanan yang berstatus pekerja harian lepas. Itu pun bekerja dari pagi hingga sore seperti pegawai pada umumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.