JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penemuan jasad pria yang terbungkus sarung di Pamulang, Tangerang Selatan, mulai menemui titik terang. Kini, identitas korban dan para pelaku terungkap.
"Inisial korban adalah AH, kelahiran tahun 1992 (berusia 32 tahun)," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly ketika dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).
Titus mengatakan, korban merupakan warga Sumenep, Jawa Timur, dan berprofesi sebagai pemilik toko kelontong di Kampung Dukuh, Ciputat.
Baca juga: Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong
Seluruh keluarganya masih di kampung halaman, sementara AH tinggal di Pamulang bersama keponakannya, FA (23).
"Dia buka toko kelontong di situ dan tinggal sama keponakannya, yang mana pelakunya (pembunuh) si keponakannya itu," ungkap Titus.
Namun, FA bukanlah keponakan dari keluarga AH, melainkan dari keluarga istrinya.
Toko kelontong milik AH beroperasi selama 24 jam. Pelaku diajak korban untuk membantu menjaga warung itu secara bergantian.
Titus menjelaskan, FA baru bekerja dan tinggal bersama korban selama empat bulan.
"Karena toko kelontongnya buka 24 jam, korban memang butuh orang (untuk) ganti-gantian jaga. Jadi, yang satu tidur dan yang satu melayani," ucap dia.
Baca juga: Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri
Pelaku dengan tega membunuh AH menggunakan golok curian di warung korban.
"(Dibunuh) pakai golok. Golok buat motong kelapa," tutur Titus.
Di sebelah kiri warung AH adalah pedagang kelapa. Pada Jumat (10/5/2024) siang, FA mencuri golok milik pedagang kelapa itu.
Kemudian, ia menyembunyikan golok untuk menghabisi nyawa pamannya itu di warung.
Baca juga: Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya
Korban dibunuh di warungnya pada Jumat sore. Lalu, jasadnya dibawa ke suatu lokasi di Pamulang yang waktu tempuhnya sekitar 20 menit dari warung.
"Tapi, si pelaku hampir satu jam (tiba di lokasi pembuangan jasad) karena muter-muter dulu nyari tempat yang gelap," ujar Titus.