Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika UN Tidak Lagi Jadi Hal yang Menakutkan...

Kompas.com - 13/04/2015, 11:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA mulai digelar hari ini, Senin (13/4/2015). Pemandangan berbeda langsung terlihat saat berada di salah satu sekolah yang melaksanakan UN tersebut, yakni SMA Negeri 78, Jakarta Barat.

Jika biasanya para murid berangkat dan sampai lebih awal untuk belajar di sekolah, hal tersebut tidak terlihat lagi. Murid yang membawa buku untuk mengulang yang telah dipelajari pun hanya sedikit. Kebanyakan murid-murid malah bercanda dengan teman-temannya.

Pantauan Kompas.com sekira jam 07.00 WIB, sekumpulan murid sudah tiba di sekolah untuk mengikuti UN dengan sistem berbasis komputer sesi pertama. Mereka diwajibkan sudah berada di ruang ujian paling lambat jam 07.15 WIB.

Mata pelajaran yang diujikan untuk hari ini adalah Bahasa Indonesia. Salah satu kelompok murid yang duduk bersama terdengar riang berbincang satu sama lain dengan teman-temannya. Mereka mendiskusikan kemungkinan soal yang keluar untuk ujian Bahasa Indonesia sembari bercanda.

"Kalau Bahasa Indonesianya love kan sayang ya, gimana lu bilang ke gebetan kalau aku sayang kamu, hayooo," ujar seorang murid laki-laki ke temannya.

"Kalau aku sih, yes ya," jawab temannya, yang dengan disambut tawa teman-temannya yang lain.

Beberapa murid lainnya yang juga ada di kantin hanya bernyanyi bersama sambil menyantap sarapan mereka. Saat ujian sudah mau dimulai, beberapa guru dan pengawas pun mengajak murid-murid yang masih berkumpul untuk segera masuk ke ruang ujian.

Sambil berjalan masuk ke ruang ujian, beberapa murid pun masih sempat bercanda dengan guru dan pengawas yang berdiri di depan pintu ruang ujian.

Murid-murid menyalami guru dan pengawas satu per satu lalu meminta doa mereka agar ujian berjalan lancar. "Doakan kami ya, Pak," sebut mereka satu per satu.

UN tahun ini memang sudah bukan jadi penentu kelulusan, melainkan sebagai salah satu indikator untuk bisa diterima di perguruan tinggi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyebutkan, penentu kelulusan para peserta didik diserahkan sepenuhnya ke pihak sekolah dengan salah satu penentu kelulusan berupa ujian sekolah.

Jumlah peserta yang mengikuti UN CBT (computer based test) di SMA Negeri 78 adalah 360 murid, yang terdiri dari 289 murid jurusan IPS dan 271 murid jurusan IPA. Sebanyak 30 sekolah yang dianggap siap mengikuti UN CBT di DKI Jakarta yaitu satu SMP, tiga SMA, dan 26 SMK.

Di jenjang SMP, yang siap mengikuti UN CBT adalah SMPK Penabur 2 Jakarta. Sementara itu di jenjang SMA, yang sudah siap mengikuti UN CBT adalah SMA Negeri 70, SMA Negeri 78, dan SMA Negeri 30.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com