Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dihidangkan, Makanan di KTT Asia-Afrika Akan Lalui Tes Racun

Kompas.com - 14/04/2015, 16:30 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Makanan yang akan disajikan bagi delegasi Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika terlebih dahulu akan melewati serangkaian tes. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan kualitas dari makanan tersebut.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak mengatakan, Bidokkes membentuk satu tim khusus untuk memeriksa makanan-makanan bagi tamu VVIP dan VIP dalam acara besar tersebut.

"Kami membentuk tim food security yang akan melakukan tes bagi makanan-makanan yang akan disajikan," kata Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Selasa (14/4/2015).

Ia menjelaskan, selain terdiri dari empat personel polisi, tim food security juga beranggotakan petugas dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Tugasnya adalah melakukan uji laboratorium sederhana untuk setiap makanan yang akan dihidangkan.

"Ujinya sederhana saja, tidak perlu di lab, nanti kami membawa kit yang berisi tabung reaksi dan reagen untuk melakukan uji," tutur Musyafak.

Tim, kata dia, akan ditempatkan di pantry sehingga makanan yang akan disajikan tidak perlu menunggu waktu lama untuk dites dan selanjutnya dihidangkan.

Tes bertujuan untuk menemukan zat-zat berbahaya dari makanan, misalnya logam berat, seperti timbal dan senyawa yang bersifat racun, misalnya sianida atau arsenik.

Makanan akan dihancurkan kemudian dimasukkan ke tabung reaksi dan diberi reagen. Jika warnanya berubah atau ada indikasi tertentu lainnya, artinya makanan tidak layak untuk disajikan karena mengandung senyawa-senyawa berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com