Berbeda dengan biasanya, orasi yang dilontarkan dengan perumpamaan yang bernada canda. Seperti yang dilakukan oleh seorang warga bernama Sukojan (43). Dia menyindir tingkah pejabat yang tidak memikirkan masyarakat kecil seperti mereka saat berbicara di atas mobil orasi.
"Jangan sampai kita dipecah belah sama pejabat-pejabat yang kerja sama mafia tanah. Jangan macam-macam, saya bekas pejabat juga. Pengangguran Jakarta Barat hahaha," ujar Sukojan seraya disambut riuh seruan warga Guji Baru lainnya.
Selain itu, warga lain yang berorasi, Juremi (56), tidak mau kalah. Juremi mengaku bahwa dia sudah pernah bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Basuki sudah mengenal dia. Sehingga, aksi warga Guji Baru hari ini pun diklaim Juremi didukung oleh Basuki.
"Pak Ahok (sapaan Basuki) kawan saya sudah bilang, kalau ada yang enggak benar, pecat saja. Nah ini masa kita mau pilih RW saja susah banget. Ada apa kan di balik ini semua?" seru Juremi.
Unjuk rasa oleh warga Guji Baru diawali oleh peristiwa pemilihan ketua RW 002 yang sampai saat ini tidak kunjung selesai. Menurut mereka, seharusnya pemilihan ketua RW sudah berlangsung sepuluh bulan yang lalu.
Warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Warga Guji Baru juga menduga bahwa ada permainan pihak mafia tanah yang bekerja sama dengan Lurah Duri Kepa dan ketua RW 002 yang belum diganti itu.
Dalam unjuk rasa ini pun, warga meminta kejelasan terkait dengan pemilihan ketua RW tersebut. Jika tidak mendapat kejelasan, maka mereka meminta Lurah Duri Kepa mundur dari jabatannya.
Pantauan Kompas.com, unjuk rasa berlangsung dari jam 10.00 WIB hingga jam 11.00 WIB. Sebanyak sepuluh orang perwakilan warga Guji Baru diterima untuk menemui Lurah Duri Kepa di dalam selama kurang lebih setengah jam, sementara warga lainnya berorasi dan menduduki jalan di depan Kelurahan Duri Kepa.
Massa pun kini sudah membubarkan diri. Sebelumnya, arus lalu lintas sempat tersendat namun masih bisa dikendalikan oleh personel polisi yang bertugas menjaga unjuk rasa di lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.