"Si pelaku minta nikah. Nah si korban ini sepertinya menganggap ajakan pelaku seperti bercanda. Dari sana, si korban kayak menghina pelaku, pelaku tersinggung dan mereka mulai cekcok," kata Kanit Reskrim Polsek Kembangan Ajun Komisaris Andika Urusyyudin, Senin (18/5/2015) sore.
Andika menjelaskan, Sadikin yang emosi langsung menyudahi cekcok tersebut dan beranjak pergi. Sadikin pergi kembali ke rumahnya dan membawa pisau kujang lalu kembali mencari Farida. [Baca: Minta Dinikahi, Farida Tewas di Tangan Kekasihnya]
Ketika kembali ke tempat awal Farida ditinggalkan, Sadikin tidak mendapati pacarnya. Dia pun berkeliling dan menemui Farida di Gang Mandor, tempat pembunuhan terjadi.
"Pelaku sudah bawa pisau, lalu kembali cekcok. Setelah itu korban langsung disabet. Korban cuma menangkis pakai tangan saja," kata Andika.
Menurut pemeriksaan polisi, Sadikin melakukan hal tersebut di bawah pengaruh alkohol. Sadikin sendiri mengaku meminum anggur terlebih dahulu sebelum menemui Farida lagi.
Di dalam bagasi sepeda motor Sadikin juga ditemukan satu botol anggur yang sudah habis setengahnya.
Sementara ini, polisi menduga bahwa Sadikin emosi karena dia merasa direndahkan oleh Farida terkait pekerjaannya. Farida merupakan pegawai perusahaan jamu di Cengkareng, Jakarta Barat.
Dengan penghasilan yang tetap, Sadikin diduga tersinggung karena Farida sempat membahas soal penghasilan Sadikin yang tidak menentu.
"Pelaku ini kuli bangunan dan dia merasa kalau penghasilan dia yang satu hari enggak sampai Rp 100.000 diungkit-ungkit," ucap Andika.
Atas tindakan tersebut, Sadikin dijerat Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Orang Meninggal dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.