Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Tidak Pernah Ada Izin Impor Beras Plastik

Kompas.com - 20/05/2015, 05:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Perdagangan menyatakan, tidak ada pemberian izin impor beras sintetis atau beras berbahan baku plastik yang ditengarai sudah beredar di Indonesia setelah adanya temuan dari pihak Kepolisian Sektor Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
 
"(Jika ada) harus kita tindak, harus diatasi. Nanti akan kita lihat terlebih dahulu. Sampai saat ini tidak ada impor beras," kata Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, seusai melakukan jumpa pers Revisi Ketentuan Ekspor Timah, di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
 
Rachmat mengatakan, dirinya telah meminta Direktorat Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen untuk melakukan pengecekan dan pengawasan di lapangan terkait adanya informasi tentang beras sintetis tersebut.
 
Sementara itu, Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Widodo mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan di lapangan, terkait adanya temuan dugaan beras sintetis di Kota Bekasi.
 
"Kita sedang cek di bekasi, dan sedang uji laboratorium. Kita akan tunggu hasilnya seperti apa," kata Widodo.
 
Widodo menegaskan, Kementerian Perdagangan tidak mengeluarkan persetujuan impor untuk beras sintetis tersebut, dikarenakan pihaknya tidak bisa begitu saja mengeluarkan izin tanpa adanya rekomendasi dari Kementerian Pertanian.
 
"Yang baru kita temukan ini dari Kota Bekasi, akan tetapi belum mendapatkan informasi darimana asal barangnya," tambah Widodo.
 
Widodo menjelaskan, apabila memang benar beras tersebut merupakan beras sintetis dan beredar di pasaran, maka barang tersebut masuk ke Indonesia secara ilegal dan bisa dijerat dengan sanksi pidana dari Undang-Undang Pangan.
 
"Ini memang masuknya tidak sesuai dengan ketentuan. Temuan di Kota Bekasi ini baru yang pertama, kita sedang uji, benar atau tidak ( beras tersebut mengandung plastik)," ujar Widodo.
 
Pada Selasa, Kepolisian Sektor Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, menutup sebuah kios penjualan beras yang diduga dibuat berbahan baku sintetis, di Pasar Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya.
 
"Dari kios itu, kita juga mengamankan seorang penjualnya bernama Sembiring beserta empat orang karyawannya untuk diperiksa sebagai saksi," kata Kapolsek Bantargebang, Kompol Gatot Suyanto, di Bekasi.
 
Menurut Gatot, temuan beras tersebut bermula dari laporan seorang warga dan sejumlah kabar yang ditayangkan melalui media sosial Facebook dan Instagram.
 
Berdasarkan pengakuan pemilik kios, Sembiring, beras itu diperolehnya dari salah satu distributor beras di kawasan Karawang, Jawa Barat, dengan harga penjualan Rp8.000 per liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com