Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Tegur Pendemo yang Bawa Anak-anak

Kompas.com - 22/05/2015, 11:35 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menerima perwakilan demonstrasi yang merupakan warga bantaran kali di Kelurahan Ancol untuk berdialog. Dalam dialog, Djarot meminta kepada warga untuk tidak membawa anak kecil ketika melakukan unjuk rasa.

Sebelum menyampaikan keberatannya, Djarot terlebih dahulu mendengar paparan warga mengenai situasi di lingkungan mereka. Warga meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI untuk tidak menggusur sebelum tempat relokasi mereka tersedia.

Pada dasarnya, mereka setuju untuk membongkar sendiri lima meter bangunan mereka yang berdiri di jalan inspeksi karena sudah menyalahi aturan.

"Kami minta kebijakan Pak Wagub, semoga bisa tampung aspirasi kami. Kami siap bongkar tanpa paksaan, hanya tuntutan kami relokasi di mana tempatnya," ujar salah seorang warga, Khairul Umam di Balai Kota, Jumat (22/5/2015).

Akan tetapi, khusus bagi warga yang tak punya lahan sisa, mereka minta pembongkaran ditangguhkan sampai tempat relokasi tersedia. Sementara itu, bagi warga yang memiliki lahan sisa, mereka meminta perpanjangan waktu pembongkaran selama sebulan.

Hal itu disampaikan karena pihak kelurahan sudah mengeluarkan surat peringatan hingga dua kali kepada mereka. Mereka pun terancam digusur sebelum mendapatkan tempat tinggal pengganti. Padahal, mereka bersedia membongkar sendiri.

Semua keluhan itu disampaikan kepada Djarot dengan menggunakan slide presentasi yang rapi. Lengkap dengan foto-foto lingkungan tersebut. Djarot pun menanggapi hal tersebut.

"Kalau teriak-teriak di depan tadi bisa enggak kira-kira presentasi kaya gini? Makanya enggak usah bawa anak, kasian tuh. Dikira kita engga buka ruang dialog," ujar Djarot.

Djarot pun mengatakan akan membahas hal ini dengan wali kota setempat. Dia mengutarakan niat untuk berkunjung ke bantaran tersebut. Djarot senang bahwa warga sadar mereka telah mendirikan bangunan di tempat yang salah dan bersedia membongkar.

"Saya enggak mau pembongkaran harus gegeran, kisruh, aduh masa sama rakyat kok berkelahi," ujar Djarot.

Mengenai demonstrasi yang membawa anak-anak, warga pun memberikan alasannya kepada Djarot. Mereka mengatakan bahwa mereka terpaksa melakukan hal itu.

"Soal audiensi demo, kami sudah masukin sejak 18 Maret. Tapi sampai hari ini enggak ada telepon yang katakan kalau kita diterima. Makanya kita demo ini terpaksa," ujar salah seorang warga, Gugun.

"Iya terpaksa tapi saya ingin sekali lagi jangan diulangin bawa anak kecil. Saya tindak ingin demo ke sini bawa anak-anak. Enggak bagus ya," jawab Djarot.

Sebelumnya, belasan anak yang berseragam putih dan merah atau Sekolah Dasar (SD) ikut melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman Balai Kota atau tempat berkantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Jumat (22/5/2015) pagi ini.

Entah anak-anak ini mengerti atau tidak, tapi mereka ikut berteriak seperti massa dewasa lainnya. Anak-anak itu terlihat kebingungan dan ikut menggoyang-goyangkan pagar Balai Kota. "Bukain pintunya, bukain," seru salah seorang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com