Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwakilan GMJ Sebut DPRD sebagai Dewan Pengacau Rakyat Daerah

Kompas.com - 01/06/2015, 15:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pria yang merupakan salah seorang perwakilan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) mengungkapkan kemarahannya kepada anggota DPRD DKI. Kemarahan itu mereka tunjukan dengan mengubah kepanjangan dari singkatan DPRD.

"DPRD bukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, tetapi Dewan Pengacau Rakyat Daerah," ujar pria tersebut di Gedung DPRD DKI, Senin (1/6/2015).

Dia menganggap banyak anggota Dewan yang tidak memperjuangkan hak menyatakan pendapat terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Massa GMJ menuding anggota Dewan takut terhadap pimpinan partai masing-masing sehingga memilih untuk tidak mendukung HMP.

Pernyataan ini dikomentari oleh anggota Dewan dari Fraksi Partai Hanura, Syarifudin. Syarifudin mengatakan, permasalahan HMP tidak berkaitan dengan takut dan tidak takut.

Dia mengatakan, segala keputusan yang dibuat DPRD DKI haruslah berdasarkan keputusan bersama. Tindak lanjut HMP pun harus dilakukan dalam proses sidang paripurna.

Massa GMJ sempat memerintahkan anggota Dewan untuk menyelenggarakan paripurna HMP dengan sistem voting tertutup. Namun, Syarifudin menegaskan bahwa warga tidak bisa sembarang memberi perintah. Sebab, aturan voting juga harus disepakati bersama oleh anggota Dewan.

"Kita DPC, DPD, enggak lepas dari DPP, jadi wajar kalau ada hal yang menyangkut Pemda, kita wajib lapor," ujar Syarifudin.

Sebagai informasi, Ahok (sapaan Basuki) juga pernah mengubah kepanjangan dari DPRD. Ahok menyebut DPRD adalah Dewan Perampok Rakyat Daerah. Hal ini juga masuk dalam temuan angket beberapa waktu lalu.

Tindakan Ahok tersebut dinilai merupakan penistaan dan penghinaan terhadap lembaga atau institusi negara yang akan mengganggu pola kerja pemerintah daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com