Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Cara Kerja Tukang Bongkar Pesawat Mangkrak di Soetta

Kompas.com - 24/06/2015, 04:00 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Salah satu tukang bongkar pesawat, Tomo (39), berbagi pengalamannya saat mempreteli pesawat mangkrak di bekas hanggar Batavia Air Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Menurut Tomo, untuk membongkar sebuah pesawat yang memiliki berat rata-rata 15 ton, ada tahapan tersendiri yang harus dilalui. "Kalau mau bongkar pesawat, buang dulu oli-oli di hidroliknya. Olinya ditampung di drum, enggak banyak-banyak banget olinya, sedikit saja," kata Tomo saat dikunjungi para pewarta, Selasa (23/6/2015).

Proses membuang oli ini bukan tahapan yang sulit. Satu orang saja bisa melakukan hal tersebut dalam hitungan kurang lebih setengah jam. Setelah itu, tukang bongkar bisa melanjutkan untuk melepas bagian-bagian lain dari pesawat tersebut.

Fokus pertama pembongkaran pesawat adalah di sekitar bagian mesin, di mana terdapat banyak besi dan platina. Bagian pesawat yang mengandung besi dan platina menjadi incaran pembeli pesawat mangkrak untuk kemudian dijual lagi secara kiloan.

Satu kilogram besi dan platina dihargai antara Rp 12.000 sampai Rp 13.000. Sedangkan bagian lainnya seperti busa dan fiber tidak dipakai alias langsung dibuang. Waktu yang dibutuhkan untuk membongkar habis satu unit pesawat bervariasi, berkisar antara 15 sampai 20 hari.

"Kalau mau cepat selesai, tukangnya harus banyak. Tapi kita cuma ada dua tukang di sini," terang Tomo.

Tomo dengan rekannya bekerja setiap hari sampai pesawat yang mereka bongkar benar-benar sudah habis, dengan waktu dari jam 08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB. Mereka diupah Rp 100.000 per hari. Bagian-bagian pesawat yang sudah dipotong hingga kecil mereka angkut ke mobil pick up bak terbuka untuk dipilah-pilah lagi sebelum dijual nantinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com