Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Ojek di UI: Go-Jek yang Curang Dikasih Peringatan

Kompas.com - 27/06/2015, 15:56 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengemudi ojek pangkalan di kampus Universitas Indonesia mengaku geram dengan keberadaan Go-Jek yang jumlahnya semakin banyak di kawasan tersebut. Menurut mereka, pengemudi Go-Jek kerap mendapat penumpang dari dalam kampus bukan karena pesanan melalui aplikasi seperti yang seharusnya.

"Mereka ambil penumpang enggak pakai aplikasi, ambil gitu aja, aplikasinya dimatiin. Makanya, kami enggak terima. Kami di sini kan mangkal sudah dari lama. Ojek juga sudah banyak orangnya. Mereka seenaknya masuk ngambil," kata Mus (46), Sabtu (27/6/2015) siang.

Menurut Mus, pengemudi Go-Jek itu malah mencari pelanggan mahasiswa ke dalam kampus UI. Pengemudi Go-Jek malah menawarkan diri untuk mengantar rutin penumpang mahasiswa yang ada di sana.

"Waktu itu kita cek, ternyata dia cuma dapat pesanan pake aplikasi sekali doang di awal. Habis itu, dia malah ngasih nomor HP biar mahasiswa bisa langsung ngontak dia. Kita juga pernah dapet Go-Jek yang masuk sini bukan karena dapat panggilan, tapi malah nyari penumpang. Kan curang tuh," protes Mus.

Karena itulah, pihak ojek pangkalan di UI sering memberi peringatan kepada pengendara Go-Jek yang datang. Meski begitu, Mus membantah rekan-rekan ojek pangkalan di UI melakukan kekerasan fisik kepada pengemudi Go-Jek.

Menurut dia, mereka hanya sekadar mengawasi dan memberi batasan kepada pengemudi Go-Jek agar tidak berlaku curang.

"Enggak semuanya juga yang curang, cuma beberapa, kita tahu kok yang mana yang sering kayak gitu. Jadi, kita kasih peringatan, yang fair lah," ungkap pria yang sudah 25 tahun bekerja sebagai pengemudi ojek di kawasan kampus UI dan Depok sekitarnya itu.

Dari pengamatan, Sabtu siang, pengemudi Go-Jek hanya sesekali melintas di dalam kawasan kampus UI. Sejumlah pengemudi Go-Jek melintas sendiri tanpa membonceng penumpang. Para mahasiswa yang tampak baru saja menyelesaikan aktivitas kuliah pada siang itu pun lebih banyak memilih menggunakan bus gratis UI sebagai transportasi di dalam kampus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com