Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI: Waktu Itu Minta APBD Banyak, tetapi Penyerapan Malah Rendah

Kompas.com - 09/07/2015, 17:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Mohammad Sanusi masih mempermasalahkan soal penyerapan Pemerintah Provinsi DKI yang rendah. Dia pun mengingat perseteruan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dengan dengan Kementerian Dalam Negeri soal anggaran yang diterima Pemprov DKI untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2015.

"Waktu itu minta APBD banyak, tetapi penyerapan malah rendah," ujar Sanusi di gedung DPRD, Kamis (9/7/2015). [Baca: Audit BPK Buruk dan Penyerapan Rendah di Pemprov DKI, Indikasi Pemerintahan Buruk?]

Sanusi mengacu kepada pagu anggaran dalam Rapergub APBD 2015 yang memiliki nilai Rp 69,286 triliun. Padahal, menurut Basuki, pagu anggaran seharusnya sesuai dengan Perda APBD Perubahan 2014 yaitu Rp 72,9 triliun.

Basuki sempat mengeluarkan argumen keras mengenai perbedaan pagu tersebut. Sebagai Gubernur, Basuki menginginkan pagu anggaran yang lebih besar.

Beberapa bulan kemudian Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengemukakan keterkejutannya atas penyerapan anggaran di DKI Jakarta hingga Juni 2015 tidak lebih dari 20 persen.

"Kami cukup terkejut dengan persentase penyerapan anggaran DKI, ini harus dipacu lagi," ujar Tjahjo.

Sanusi pun berharap Pemprov DKI dapat meningkatkan penyerapan anggarannya. Sebab, masyarakatlah yang akan dirugikan jika penyerapan tidak maksimal.

"Kalau penyerapnya rendah jangan-jangan orangnya nih yang enggak bener, sekarang tinggal bikin sistemya saja membuat penyerapan itu. Ayolah masa sudah 3 tahun enggak ketemu juga caranya. Di tempat lain provinsi lain PAD-nya yang sulit, ini di Jakarta ada uang, tinggal pakai, yang salah di mana?" ujar Sanusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com