Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Kebakaran PT Mandom Disantuni Rp 200 Juta Per Orang

Kompas.com - 15/07/2015, 15:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mandom Indonesia Tbk akan memberikan santunan bagi korban meninggal dunia dalam kasus ledakan yang terjadi di salah satu bangunan perusahaan tersebut.

"Untuk santunan duka cita perorang Rp 200.000.000," kata Presiden Direktur (CEO) PT Mandom Indonesia Tbk, Muhammad Makmun Arsyad, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (15/7/2015).

Makmun menyatakan, santunan Rp 200 juta itu akan diberikan kepada tujuh korban meninggal. Selain itu, ada uang duka Rp 10 juta untuk biaya penguburan korban meninggal.

"Kami tidak membedakan (karyawan) baru atau lama, santunan bagi yang meninggal ini sama. Ini sebagai bentuk rasa perihatin kami," ujar Makmun.

Nilai santunan tersebut, lanjut dia, adalah yang ditetapkan pihak PT Mandom. Selain santunan itu, PT Mandom juga akan memberikan asuransi kepada karyawan sesuai ketentuan peraturan perundang-undang tenaga kerja.

"Untuk yang asuransi sesuai dengan Undang-Undang ketenaga kerjaan. Jadi kalau asuransinya disesuaikan dengan lama waktu kerja yang bersangkutan. Ini di luar santunan yang ditetapkan perusahaan," ujar Direktur HRD PT Mandom, Sanyoto, pada kesempatan yang sama.

Adapun ketujuh korban meninggal yakni Rosiyana Boby Sihat, Mohamad Nasori, Viola Aditya, Nur Hasanah, Maita. Kelimanya meninggal di tempat kejadian. Dua korban lain yang meninggal di rumah sakit yakni Febriani dan Sutarni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com