Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Diimingi Cinta, Perempuan Ini Mau Dijadikan Kurir Sabu

Kompas.com - 07/08/2015, 13:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jalinan kasih Indah (36) dengan seorang pria asing dari Afrika berinisial N justru berujung di terali besi. Baru beberapa bulan pacaran, perempuan asal Sawangan, Depok, itu mau saja disuruh N untuk mengantar narkoba. Padahal, Indah mengaku tak diupah sepeserpun dari kekasihnya untuk mengantar sabu, hanya rasa cinta saja.

Indah mengaku berkenalan dengan N melalui aplikasi media sosial "Scout". Setelah berkenalan, ibu satu anak yang sedang proses perceraian itu mengaku terpincut dengan N. Padahal, mereka baru sepuluh kali bertemu di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Pacaran empat bulan, saya enggak dijanjiin apa-apa, hanya iming-imingnya cinta. Saya tertarik sama bibirnya," kata Indah kepada wartawan di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jumat (7/8/2015).

Indah tahu paket kardus dari N berisi tas wanita hanya modus untuk menyembunyikan sabu di dalam dinding tasnya. Namun, dia tetap nekat menjalaninya.

"Sebelumnya dia bilang (ada sabu), tapi waktu saya ambil enggak ada," ujar Indah.

Belum sempat diedarkan, Indah keburu ditangkap oleh aparat BNN di rumahnya di Sawangan. Tetapi, N tidak ditemukan bersama dengan Indah. Sehingga, N ditetapkan sebagai buronan kasus ini.

Kasus yang dialami Indah, juga terjadi terhadap perempuan bernama Nunu (28). Ia terlibat dalam buronan jaringan narkoba asal Nigeria berinisial Y. Bedanya, Nunu diperintah kaki tangan Y, sesama warga Indonesia, yakni Wahyu dan Fery.

Nunu ditangkap di kawasan Paseban, Jakarta Pusat. Kepada wartawan, Nunu mengaku nekat terjun ke bisnis haram itu karena himpitan ekonomi. Nunu dijanjikan Rp 30 juta sekali antar paket kardus tas yang sudah diisi sabu. Ia juga dijanjikan upah Rp 500.000 jika mampu menjual per 100 gram. Namun, uang belum diterima ibu tiga anak itu sudah tertangkap.

Nunu mengaku sudah tahu risiko pekerjaannya itu. "Tau tapi karena faktor ekonomi," ujar wanita yang mengaku sudah setahun tidak bekerja ini.

Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Slamet Pribadi mengatakan, ini adalah kali ke sekian wanita Indonesia terlibat jadi kurir narkoba. Satu di antaranya bahkan karena iming-iming cinta.

Slamet meminta perempuan lebih berhati-hati atas pria asing, khususnya dari Afrika. Belum lagi, karena perbuatan tersebut, Slamet mengatakan seluruh tersangka ini diancam dengan pidana mati atau penjara seumur hidup.

"Agar lebih mewaspadai perekrutan wanita yang dilakukan jaringan narkotika asal Nigeria," ujar Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com