Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ini Saya Tahu Nih Ada Wali Kota Suka "Kumpulin" Duit

Kompas.com - 27/08/2015, 17:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama blakblakan mengungkapkan masih ada pejabat yang kerap menerima setoran. Bahkan, Basuki secara terbuka menyebutkan nama para pejabat itu di sebuah forum terbuka saat pengarahan Gubernur tentang percepatan serapan APBD 2015 di Ruang Pola, Blok G, Balai Kota, Kamis (27/8/2015). 

"Ini saya tahu nih ada wali kota suka kumpulin duit. Mana Pak Fatahillah? Lurah camat kumpulin duit setor (ke wali kota), Pak Fatahillah nih (suka kumpulin duit), makanya saya copot dari wali kota. Sekarang saya jadikan Asisten (Sekda Bidang Kesejahteraan Rakyat). Saya masih baik saja nih. Kalau enggak, sudah saya pecat," kata Basuki. 

Namun, kata Basuki, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang kini masih menerima setoran adalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI.

Menurut dia, banyak oknum PNS DKI yang menyetor sejumlah uang demi mendapatkan sebuah jabatan. "Pak Suradika (Kepala BKD DKI Agus Suradika) nih (oknum) BKD sekarang masih main juga. Banyak yang mau dapatkan SK (surat keputusan pengangkatan jabatan) pada kumpulin duit. Ini tuh kayak mafia," kata Basuki. 

Jika masih terima setoran, lanjut dia, aparat penegak hukum, seperti Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Agung, akan menelusurinya.

Bahkan, Basuki menyarankan oknum pejabat yang masih "bermain" dengan anggaran untuk mengajukan pengunduran diri serta pensiun dini.

"Saya akan ganti dengan pegawai yang lebih muda. Ajukan saja (pensiun dini) enggak apa-apa, pasti saya lepas. Ini penawaran yang sangat terhormat," ujarnya. 

Pada kesempatan itu, Basuki juga meminta Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun untuk bersikap tegas.

Menurut dia, banyak oknum pejabat DKI yang sudah ketahuan menyalahgunakan anggaran. Namun, Inspektorat DKI hanya memberi sanksi penundaan kenaikan jabatan satu tahun, bukan langsung dipecat. "Kalau enggak bisa tegas juga, Pak Lasro yang saya copot," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com