Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan "Lawan Ahok" ke Bareskrim, Ini Respons Ahok

Kompas.com - 01/09/2015, 21:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku santai dilaporkan oleh Gerakan "Lawan Ahok" ke Bareskrim Polri. Sebab, Basuki sebelumnya telah berulangkali dilaporkan ke Bareskrim Polri serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Sudah sering kayak gitu, dilaporin," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (2/9/2015) malam.  Basuki memandang, pelaporan yang dilakukan Gerakan "Lawan Ahok" ini serupa dengan pelaporan yang pernah diadukan DPRD ke Bareskrim beberapa waktu lalu.

Pola pelaporannya adalah dengan mengumpulkan kliping koran serta rekaman pernyataannya di siaran televisi. (Baca: Dituduh Fitnah dan Cemarkan Nama Baik, Ahok Dilaporkan ke Bareskrim)

"Masih ingat enggak pas DPRD laporin saya pakai kumpulin kayak kliping gitu, pas bikin pansus itu," kata Basuki. 

Basuki hanya menduga pelaporan yang dilakukan Gerakan "Lawan Ahok" serupa dengan pelaporan yang dilakukan beberapa anggota DPRD. "Polanya mirip banget aku bilang," kata Basuki.

Adapun Gerakan "Lawan Ahok", Selasa (1/9/2015) sore melaporkan Basuki ke Bareskrim Polri.

Dalam laporan LP/1026/IX/2015/Bareskrim, Basuki dilaporkan oleh Lieus Sungkharisma, warga Taman Sari Jakarta Barat atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik, sesuai pasal 310 dan 311 KUHP.

Basuki dilaporkan atas pernyataannya yang dianggap pelapor telah menyakiti hati anak bangsa, yakni soal penggusuran Kampung Pulo, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Barang bukti yang dibawa yakni berupa rekaman pernyataan Basuki yang disiarkan di stasiun televisi swasta pada 21 Agustus 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com