Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan dari Ahok Tak Mempan Cegah Pungutan Parkir di Gedung DPRD

Kompas.com - 01/09/2015, 17:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah ada peringatan dari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, praktik pungutan parkir di Gedung DPRD masih saja terjadi, Selasa (1/9/2015). Para juru parkir masih terlihat melakukan pungutan parkir kepada para pengguna jasa parkir.

Pengamatan Kompas.com sekitar pukul 16.00, para pengguna jasa parkir sepeda motor masih menyetorkan uang kepada para juru parkir di pintu keluar. Mereka kebanyakan adalah para pegawai negeri sipil (PNS) yang baru pulang kerja.

Sejumlah pengguna jasa parkir mengaku tidak tahu bahwa sebenarnya fasilitas parkir yang ada di tempat tersebut disediakan secara gratis. Hal itulah yang membuat mereka memberikan uang Rp 2.000 kepada pengguna jasa parkir.

Namun, ada pula pengguna parkir yang sebenarnya tahu, tetapi sengaja memberikan uang kepada juru parkir sebagai bentuk terima kasih. "Hitung-hitung terima kasih karena mereka sudah jagain motor saya," ujar Andi. Para juru parkir terlihat enggan berkomentar mengenai tindakan mereka itu.

Gedung DPRD DKI memiliki tiga lantai parkir yang terletak di lantai bawah gedung (basement). Dua diperuntukkan untuk mobil, sedangkan satu untuk motor.

Di bagian lantai yang diperuntukkan untuk motor inilah marak dengan keberadaan juru parkir. Mereka biasanya berjaga di pintu keluar.

Setiap pengguna jasa parkir, baik pegawai negeri sipil maupun pengunjung biasanya dikenakan uang Rp 2.000 di pintu keluar. (Baca: Ini Alasan Sekretariat DPRD DKI Rekrut Juru Parkir)

Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menyebut fasilitas parkir di Gedung DPRD sebenarnya gratis. Akan tetapi, ia menyebut ada PNS yang mengkoordinir para juru parkir untuk melakukan pungutan kepada pengguna jasa parkir. (Baca: Ahok: Parkir Liar di DPRD Dikelola PNS DKI)

Kepala Biro Umum Agustino Darmawan menyebut PNS yang mengkoordinir para juru parkir liar di Gedung DPRD DKI Jakarta diketahui bernama Ciptoyo. Ia merupakan PNS yang berdinas di Sekretariat DPRD.

Atasan Ciptoyo, yakni Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Suryono mengakui Ciptoyo merupakan orang yang merekrut dan mengkoordinir para juru parkir.

Namun, ia membantah bawahannya itu memerima setoran. Suryono mengatakan hasil pungutan kepada pengguna jasa parkir diakui hanya dibagi-bagikan ke sesama para juru parkir. (Baca: Ini Alasan Sekretariat DPRD DKI Rekrut Juru Parkir)

Hal itu sebagai kompensasi karena para juru parkir tidak mendapatkan gaji dari Sekretariat DPRD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com