Koordinator petugas keamanan di Gedung DPRD, Ubaydilah, menilai petugas keamanan tidak mungkin menangani parkir karena area Gedung DPRD terlalu luas, terdiri dari dua bangunan.
"Jumlah petugasnya minim. Tidak mungkin kalau disuruh jaga keamanan sekalian ngurusin parkir. Akhirnya direkrut tukang parkir dari luar," kata Ubaydilah di Gedung DPRD DKI, Selasa (1/9/2015). (Baca: Ahok: Parkir Liar di DPRD Dikelola PNS DKI)
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Suryono mengatakan, para juru parkir yang ada di Gedung DPRD semuanya berjumlah 11 orang. Ia menyebut keberadaan mereka tidak liar karena memang sengaja direkrut. (Baca: Sehari, Juru Parkir Liar di Gedung DPRD DKI Terima Rp 850.000)
Menurut Suryono, keberadaan para juru parkir dilatarbelakangi semrawutnya perparkiran yang ada di Gedung DPRD. Hal itu disebabkan karena pada awalnya fasilitas parkir yang ada digratiskan dan tanpa penjagaan.
"PNS di Sekwan kan tidak mungkin terlibat langsung dalam perparkiran. Akhirnya parkirnya semrawut karena tidak ada yang jaga," ujar dia. (Baca: Juru Parkir Liar di Area Parkir DPRD DKI Sudah Ada Sebelum Tahun 2015)
Meski sengaja direkrut, Suryono mengatakan, Sekretariat DPRD tak memiliki alokasi anggaran khusus untuk menggaji para juru parkir itu. Mereka dibebaskan untuk mencari sendiri dari orang-orang yang menggunakan jasa parkir.
"Mereka enggak digaji. Pendapatannya dari situ (dari pungutan pada pengguna parkir), tetapi mereka tidak maksa minta. Cuma orang-orang kan sukarela karena merasa motornya sudah dijagain," tutur Suryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.