Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antasari Azhar: Asimilasi Lebih Berat

Kompas.com - 16/09/2015, 13:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Desy Afrianti

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com — Meski bisa beraktivitas seperti masyarakat awam untuk sementara waktu, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menganggap proses pembinaan atau asimilasi lebih berat.

Antasari tengah menjalani asimilasi sebagai haknya selaku terpidana dengan bekerja di salah satu kantor notaris di Tangerang sejak sebulan yang lalu.

"Kalau dilihat, asimilasi lebih berat. Saya kalau di dalam (lapas) ada tamu datang, saya keluar, keluar tanpa beban. Di sini, keluar maksudnya baik, misalnya mau kontrol ke dokter, wartawan lihat nanti negative thinking, Antasari berkeliaran," kata Antasari di kantor notaris tempatnya bekerja, Rabu (16/9/2015).

Beberapa waktu terakhir ini, Antasari memang sempat memeriksakan dirinya ke dokter karena kondisinya yang kurang sehat. (Baca: Ini Alasan Kantor Notaris di Tangerang Meminta Antasari Azhar Kerja di Sana)

Antasari juga mulai mengubah pola makannya dengan mengganti beberapa menu makanan, seperti nasi putih yang diganti dengan nasi merah.

Atas pemikiran tersebut, Antasari menilai, proses asimilasi ini harus dijalankan sebaik mungkin. Proses ini menjadi salah satu tahapan penilaian terhadap Antasari agar pada akhir tahun 2016 bisa kembali mendapat remisi dengan pertimbangan berkelakuan baik.

"Tidak mudah menjaga hal ini. Menjaga kepercayaan itu yang berat. Kalau saya kena sanksi, istri saya juga kena, anak cucu saya kena," tutur Antasari.

Selama bekerja, Antasari diperlakukan sama seperti karyawan yang lain, termasuk mendapatkan gaji. Antasari digaji Rp 3 juta per bulan, dengan ketentuan gajinya selama bekerja diberikan ke pihak lapas dan selanjutnya dimasukkan ke dalam kas negara.

Setiap hari kerja, yaitu Senin sampai Jumat, Antasari berangkat ke kantor notaris dari Lapas Dewasa Tangerang dan mulai kerja pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Selama di luar lapas, Antasari mendapat pengawalan ketat dari pihak lapas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com