Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura-pura Jadi Tukang Servis ATM, Ternyata Bobol Alat Perekam

Kompas.com - 04/10/2015, 15:37 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - MW, seorang mantan pegawai outsourcing untuk mengurus mesin ATM, ditangkap Subdit 3 Direktorat Reser Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Diam-diam, dia ternyata mencuri alat perekam di mesin ATM, atau DVR (digital video recorder), kemudian menjualnya.

Kasubid Resmob Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan, MW biasanya menyasar mesin-mesin ATM yang ditempatkan di minimarket yang berada di kawasan Jakarta dan Tangerang. Dia berpura-pura menjadi tukang servis ATM agar tidak dicurigai.

Dia membongkar chasing ATM yang terpasang di CCTV dan mengambil DVR ATM. Alat perekam hasil curian itu kemudian dijualnya seharga Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per unit ke toko elektronik di sekitar Jakarta. Hal itu dilakukan MW mulai Agustus hingga September 2015.

"Saat ini barang bukti ada berupa pakaian yang mereka gunakan yang digunakan, helm, 52 unit DVR dan 82 Harddisk serta beberapa alat untuk merusak DVR tersebut," kata Eko dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Minggu (4/10/2015).

Kisah MW mencuri alat perekam ATM berakhir saat karyawan BC melaporkan hal tersebut. Pada Jumat 2 Oktober kemarin, dia ditangkap di Jalan Kali Angke, Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat.

Menurut Eko, MW adalah seorang pegawai outsourcing untuk ATM. Selama ini, perusahaan outsourcing memang memiliki pegawai khusus untuk pemeliharaan mesin ATM.

"Tersangka sudah tau merusak mesin ATM tersebut. Karena pernah jadi pegawai outsourcing. Jadi DVR dirusak dan alarm tidak bunyi," ucap Eko.

Eko memperingatkan kepada pemilik jasa penyalur outsourcing melakukan penyaringan yang ketat dalam memilih pegawainya sehingga menghasilkan pegawai yang bagus dan apabila terdapat kejadian yang sama akan mudah dalam penindakan.

Saat ini, MW dikenakan pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dan Pertolongan Jahat dengan hukuman pidana lebih dari 5 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com