Namun, seiring hal tersebut dia mengkhawatirkan pembangunan akan membuat lokasi sekitar stasiun terlihat kumuh ditambah dengan adanya pasar loak di sekitar stasiun.
"Takutnya nanti stasiunnya megah, sekelilingnya kumuh, sekarang ini tanah kereta api lebih luas daripada pasar loak," ucap Andi saat ditemui Kompas.com di kawasan pembangunan Stasiun Kebayoran, Rabu (7/10/15).
Andi menambahkan, sebelumnya pihak Stasiun Kebayoran sudah sering melakukan pembersihan pasar loak yang ada di lingkungan stasiun. (Baca: Stasiun Kebayoran Akan Terintegrasi dengan Halte Transjakarta dan MRT)
Hanya saja dia mengakui membersihkan lingkungan stasiun dari pedagang pasar loak bukanlah hal yang mudah karena pedagang tetap berjualan di sana.
"Secara kementerian, kan (tanah yang ada pasar loak dan tempat mengetem angkutan umum itu masih punya stasiun. Tetapi karena fasilitas sudah banyak yang pakai jalan jadi ya enggak apa-apa buat jalan," kata Andi.
Saat ini pembangunan stasiun lebih banyak dilakukan pada malam hari dan agak menghambat pembangunan. Menurut Andi pembangunan malam hari dikarenakan adanya pemasangan komponen crossing perlintasan di atas rel perkeretaapian.
"Kan kalau pasang crossing enggak boleh ada kereta lewat, kita enggak bisa sembarangan, perlu jeda waktu, kita malam kerjanya, ya jadi lama. Berbeda dengan pembangunan gedung apartemen yang tidak ada gangguan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.