Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Masuk Mobil Pun Ahok Tetap Dikejar

Kompas.com - 20/10/2015, 11:07 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Antusiasme peserta forum "Bincang 1 Jam Bersama Ahok" di KBRI Singapura tak terbendung ketika acara itu berakhir, Senin (19/10/2015) malam.

Sesuai namanya, forum itu dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang melawat ke Singapura hingga Rabu (21/10/2015).

Acara itu diikuti lebih dari 1.000 warga negara Indonesia di Singapura. Mereka terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pekerja profesional muda, hingga kaum ibu.

Saat acara berakhir, peserta berusaha mendekati Ahok. Pengamatan Kompas.com, mereka meneriakkan nama Ahok. Ada yang berusaha menyalami Ahok atau mengajak mengobrol.

Banyak juga peserta yang berebut memotret orang nomor satu di DKI itu. Peserta yang lain sigap mengeluarkan smartphone untuk mengajak selfie.

Beberapa orang tidak bisa menyembunyikan kegirangan ketika berhasil menyalami politisi berusia 49 tahun itu. Ada juga yang terkesan karena Ahok berpostur tinggi besar.

Namun, kehebohan peserta forum belum berhenti di situ. Mereka mengejar Ahok yang hendak masuk ke mobilnya.

Ahok baru bisa meninggalkan lokasi acara sekitar pukul 22.00 waktu Singapura.

Kondisi alam saat itu sebenarnya kurang nyaman. Singapura juga mendapat kiriman kabut asap dari Indonesia. Catatan Kompas.com, indeks standar polutan malam tadi mencapai angka 200.

Namun, hal itu tidak mengurangi antusiasme peserta, meskipun mereka terpaksa duduk di luar Gedung KBRI karena tidak kebagian tempat duduk di dalam.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam lawatan ke Singapura, Ahok menghadiri forum "Bincang 1 Jam Bersama Ahok" di KBRI.

Acara itu diselenggarakan oleh Forum Komunitas Masyarakat Indonesia di Singapura (FKMIS) dan media online Global Indonesian Voices (GIV).

Target peserta forum sebenarnya hanya 50 orang. Namun, belakangan yang mendaftar mencapai lebih dari 1.000 orang.

Banyak pula warga Singapura yang datang karena penasaran dengan sosok Ahok.

Akibat lonjakan jumlah peserta, pihak KBRI pun mendirikan tenda di luar gedung untuk menampung peserta.

Sejak sekitar pukul 17.00 waktu Singapura, peserta sudah mulai berdatangan. Padahal, acara dijadwalkan pukul 20.00.

Mereka ingin mendapat tempat paling strategis untuk bisa melihat Ahok dari dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Megapolitan
Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Megapolitan
Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Megapolitan
Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Megapolitan
FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

Megapolitan
Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Megapolitan
Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Megapolitan
3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Megapolitan
Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Megapolitan
Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Megapolitan
Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Megapolitan
Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com