Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Penerbangan ke Denpasar Tertahan di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 03/11/2015, 21:31 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, ditutup sementara sejak pukul 18.30 WIB, Selasa (3/11/2015). Penutupan dilakukan akibat sebaran debu vulkanik Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Penutupan Bandara Ngurah Rai menyebabkan sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Denpasar, tertahan.

Staf office in charge (OIC) Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Sulis, menyebutkan, ada tiga penerbangan menuju Denpasar yang tertunda, yakni dari maskapai Lion Air dan AirAsia.

"Lion Air satu flight, nomor penerbangan CT 010, jadwal berangkat pukul 20.40 WIB. AirAsia dua flight, pesawat QZ 7516 dengan jadwal keberangkatan pukul 19.35 WIB dan pesawat XT 7534 dengan jadwal keberangkatan pukul 21.40 WIB. Ketiganya masih tertahan di sini sambil tunggu laporan berikutnya yang menyatakan kondisi aman," kata Sulis kepada Kompas.com, Selasa malam.

Untuk penerbangan maskapai Garuda Indonesia di Terminal 2, ada dua penerbangan menuju Denpasar yang juga tertunda. Penerbangan tersebut adalah pesawat GA426 yang seharusnya berangkat pukul 17.05 WIB dan pesawat GA418 dengan jadwal keberangkatan pukul 18.30 WIB.

Sementara itu, di Terminal 1, staf OIC Supriyadi mengungkapkan bahwa belum ada penundaan penerbangan pesawat. Adapun pesawat terakhir yang berangkat ke Denpasar dari maskapai Citilink dengan jadwal keberangkatan pukul 16.57 WIB.

Berdasarkan informasi sementara, penutupan Bandara Ngurah Rai dilakukan hingga pukul 22.30 WIB. Bandara akan kembali dioperasikan dengan melihat kondisi sebaran debu vulkanik di Bandara Ngurah Rai.

Adapun sebelumnya, debu vulkanik Gunung Rinjani terkena angin yang mengarah ke kawasan Bandara Ngurah Rai. Jarak debu vulkanik dari Bandara Ngurah Rai sekitar 12 mil (19,31 km) di sebelah utara landasan. (Baca: Debu Vulkanik Rinjani Mengarah ke Bali, Bandara Ngurah Rai Ditutup)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com