Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas... Korslet di Satu Rumah, Nyawa Sekampung Taruhannya!

Kompas.com - 20/11/2015, 09:27 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

KOMPAS.com – Peringatan ini berlaku untuk semua orang; jangan main-main dengan listrik! Karena korsleting di satu rumah, bisa jadi satu kampung menanggung akibatnya.

Seperti yang baru-baru ini terjadi di Kebon Sayur, Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (26/9/2015). Dilansir dari Kompas.com, kebakaran tersebut disebabkan oleh hubungan arus listrik di salah satu rumah warga. Tercatat 792 warga menjadi korban dan 131 rumah hangus terbakar pada kebakaran tersebut.

Kasus ini bukan baru terjadi sekali. Menurut data Suku dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, mayoritas kebakaran beberapa tahun belakangan disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik. Setidaknya ada 18 kasus kebakaran sejak awal tahun 2013.

"Kebocoran listrik bisa disebabkan akibat adanya kerusakan pada sistem perlistrikan. Bisa jadi instalasi listrik yang dipakai tidak memenuhi syarat sehingga cepat robek atau mudah putus ketika digigit tikus," kata Country President PT Schneider Electric Indonesia, Riyanto Mashan.

Apa sebab? Ketika beban terlalu besar dan arus listrik terjadi kebocoran, di situlah percikan api muncul. Api cepat merembet di rumah karena bangunan ini menyimpan barang dan terbuat dari bahan mudah terbakar, seperti kain, kayu, dan perangkat elektronik.

Risiko melebarnya kebakaran pun meningkat, terutama di kota besar karena kebanyakan perumahan merupakan pemukiman padat penduduk. Tak lain, karena antara rumah yang satu dan lainnya terletak sangat berdekatan.

Antisipasi kebocoran

Idealnya, penyambungan listrik dalam rumah dilengkapi dengan pengaman dan memiliki standar nasional. Biasanya, listrik diatur menggunakan MCB (Miniature Circuit Breaker) sebagai pencegah terjadinya arus pendek.

Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa MCB akan lebih aman jika didampingi ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker). Perangkat ini ELCB secara otomatis akan menghentikan tegangan listrik ketika menyengat manusia pada arus 30mA.

"Tegangan 30mA memang hanya menyebabkan seseorang sesak napas. Namun, jika ia bersentuhan dengan listrik berkekuatan 1A, detak jantung dapat berhenti," kata Riyanto.

Perpaduan MCB dan ELCB di rumah nantinya tidak hanya melindungi sang penghuni dari efek tersetrum, namun juga kebakaran besar. Arus listrik tidak akan bocor jika lebih dulu diputuskan sebelum keluar dari jaringannya.

Riyanto melanjutkan, pemasangannya ELCB pun tidak sulit, namun lebih baik dilakukan oleh ahli listrik. Jika berkali-kali listrik 'turun' dalam proses pengecekan pemasangan ELCB, saatnya memeriksa lagi kabel listrik Anda.

"Anda juga jangan terkecoh dalam membeli kedua perangkat ini. Pilih yang memenuhi standar nasional serta bersertifikasi SNI, seperti Domae MCB dan Domae ELCB milik Schneider Electric. Ingat, selalu hindari barang tiruan," ujar Riyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com