Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Kompas.com - 07/05/2024, 15:16 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tanah longsor di Perumahan New Anggrek 2, Grand Depok City (GDA), Sukmajaya, Kota Depok, bukan sekali ini saja terjadi. Sejak Desember 2022, peristiwa serupa sudah beberapa kali terjadi di kawasan tersebut.

"Kejadian serupa gini sudah dari Desember 2022, tapi longsor masih di paling ujung, jauh dari perumahan," kata salah satu warga yang tinggal dekat dari lokasi longsor, Aci (27), saat ditemui Kompas.com, Selasa (7/5/2024).

Sejak akhir 2022, kata Aci, kondisi semakin memburuk karena tanah di kawasan tersebut semakin terkikis. Puncaknya, pada tahun 2024 ini.

Menurut Aci, gugusan longsor kian memanjang karena pengaruh hujan dan gempa bumi.

"Dari Januari hingga April kemarin sudah sampai sepanjang ini longsornya, kan lumayan cepet ya. Kemarin kan intensitas hujan memang cukup tinggi, ditambah beberapa kali gempa dari yang kemarin lunayan kencang. Jadi semakin cepat ini longsornya," ungkapnya.

Baca juga: Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Hal serupa juga diungkapkan oleh Nyoto (62), warga yang tinggal tepat di depan lokasi longsor. Nyoto bilang, intensitas longsor semakin tinggi begitu memasuki musim penghujan.

"Longsor ini kan bertahap ya (terjadinya). Jadi, waktu sekitar tanggal 23 Januari ya kejadian longsor (pertama kali di tahun 2024) tapi ya bertahap, pelan-pelan. Begitu musim hujan dampaknya jadi seperti ini," tuturnya.

Berdasar kesaksian Nyoto yang sudah menetap di kawasan tersebut selama 5 tahun, longsor terjadi secara memanjang bukan melebar.

Saat ini, panjang gugusan longsor diperkirakan mencapai 50-70 meter dengan kedalaman 10 meter. Besaran tersebut masih mungkin bertambah jika longsor kembali terjadi.

"Memanjang ya, bukan melebar (longsornya). Tapi, untuk tanah sebelah sana (sisi utara) yang jauh dari perumahan, longsor sudah melebar juga, takut nanti dampak ke depannya longsor bisa semakin mendekat ke jalan dekat rumah," jelas Nyoto.

Nyoto pun mengaku selalu tahu setiap kali terjadi longsor. Sebab, terdengar bunyi khas dari area longsor. 

"Pas longsor tuh tanah kan kayak bertahap ya jatuhnya karena kedorongan air, itu selalu ada suara 'bleng'. Ternyata beton dan cor-coran di pinggirannya itu jatuh," terangnya.

Sampai saat ini, lanjut Nyoto, belum ada penanganan khusus yang dilakukan pihak pengelola perumahan untuk penghuni yang tinggal di dekat lokasi longsor.

"Selama ini ya belum ada. Mungkin akan ada iimbauan untuk pindah supaya menghindari bahaya. Tapi untuk ini sampai detik ini belum ada sih," tuturnya. 

Baca juga: Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com