DEPOK, KOMPAS.com - Tanah longsor di Perumahan New Anggrek 2, Grand Depok City (GDA), Sukmajaya, Kota Depok, bukan sekali ini saja terjadi. Sejak Desember 2022, peristiwa serupa sudah beberapa kali terjadi di kawasan tersebut.
"Kejadian serupa gini sudah dari Desember 2022, tapi longsor masih di paling ujung, jauh dari perumahan," kata salah satu warga yang tinggal dekat dari lokasi longsor, Aci (27), saat ditemui Kompas.com, Selasa (7/5/2024).
Sejak akhir 2022, kata Aci, kondisi semakin memburuk karena tanah di kawasan tersebut semakin terkikis. Puncaknya, pada tahun 2024 ini.
Menurut Aci, gugusan longsor kian memanjang karena pengaruh hujan dan gempa bumi.
"Dari Januari hingga April kemarin sudah sampai sepanjang ini longsornya, kan lumayan cepet ya. Kemarin kan intensitas hujan memang cukup tinggi, ditambah beberapa kali gempa dari yang kemarin lunayan kencang. Jadi semakin cepat ini longsornya," ungkapnya.
Baca juga: Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok
Hal serupa juga diungkapkan oleh Nyoto (62), warga yang tinggal tepat di depan lokasi longsor. Nyoto bilang, intensitas longsor semakin tinggi begitu memasuki musim penghujan.
"Longsor ini kan bertahap ya (terjadinya). Jadi, waktu sekitar tanggal 23 Januari ya kejadian longsor (pertama kali di tahun 2024) tapi ya bertahap, pelan-pelan. Begitu musim hujan dampaknya jadi seperti ini," tuturnya.
Berdasar kesaksian Nyoto yang sudah menetap di kawasan tersebut selama 5 tahun, longsor terjadi secara memanjang bukan melebar.
Saat ini, panjang gugusan longsor diperkirakan mencapai 50-70 meter dengan kedalaman 10 meter. Besaran tersebut masih mungkin bertambah jika longsor kembali terjadi.
"Memanjang ya, bukan melebar (longsornya). Tapi, untuk tanah sebelah sana (sisi utara) yang jauh dari perumahan, longsor sudah melebar juga, takut nanti dampak ke depannya longsor bisa semakin mendekat ke jalan dekat rumah," jelas Nyoto.
Nyoto pun mengaku selalu tahu setiap kali terjadi longsor. Sebab, terdengar bunyi khas dari area longsor.
"Pas longsor tuh tanah kan kayak bertahap ya jatuhnya karena kedorongan air, itu selalu ada suara 'bleng'. Ternyata beton dan cor-coran di pinggirannya itu jatuh," terangnya.
Sampai saat ini, lanjut Nyoto, belum ada penanganan khusus yang dilakukan pihak pengelola perumahan untuk penghuni yang tinggal di dekat lokasi longsor.
"Selama ini ya belum ada. Mungkin akan ada iimbauan untuk pindah supaya menghindari bahaya. Tapi untuk ini sampai detik ini belum ada sih," tuturnya.
Baca juga: Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.