Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasangan Kabel Bawah Tanah di Jakarta Dinilai Karut-marut

Kompas.com - 04/01/2016, 17:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya aliran listrik dalam genangan air yang ada di trotoar seberang halte transjakarta di Mangga Dua, Jakarta Pusat pada pekan lalu, dinilai akibat carut marutnya kegiatan pemasangan kabel bawah tanah di Jakarta.

Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Yuli Hartono menyebut sejumlah pihak pemilik kabel-kabel yang ada di bawah tanah sering membongkar trotoar secara sembarangan.

Padahal tidak jarang, kata dia, trotoar yang dibongkar adalah trotoar yang baru saja diperbaiki.

"Tadi di-complain Pak Gubernur. Trotoar sudah jadi hotmix, sudah digelar bagus, tapi kok digali-gali lagi," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/1/2016).

Seperti diberitakan, munculnya aliran listrik dalam genangan air di trotoar seberang halte transjakarta di Mangga Dua, Jakarta Pusat pada pekan lalu, menyebabkan tewasnya dua orang. Mereka tewas diduga akibat tersetrum aliran listrik di genangan air yang mereka lewati.

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Yuli meminta agar ke depannya pihak-pihak pemilik kabel yang ada di bawah tanah untuk meningkatkan koordinasi dengan Pemprov DKI, terutama sebelum memulai kegiatan pemasangan ataupun perbaikan kabel.

"PLN, PAM, Telkom. Mereka diminta memberikan data-data perencanaan awal kepada Pemprov DKI sebagai sinkronisasi proyek," ujar dia. (Baca: Kadis Energi: Kabel PJU Bukan Penyebab Tewasnya Pegawai Transjakarta)

Selain terhadap pihak eksternal, Yuli juga menyampaikan imbauan ke dinas-dinas yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI. Sebab, kata dia, tidak jarang antar dinas yang ada di Pemprov DKI tidak saling berkoordinasi saat akan melakukan kegiatan proyek pembangunan.

"Misalnya kalau mau masang PJU (penerangan jalan umum) duluan, nanti terbongkar lagi oleh Taman (Dinas Pertamanan), oleh PU (Pekerjaan Umum). Kita sudah selesai, datang lagi yang lain, bongkar lagi," ujar dia.

Untuk jangka panjang, Yuli mengatakan Pemprov DKI akan membangun saluran utilitas atau ducting. Dengan adanya saluran ini, nantinya kabel-kabel bawah tanah akan terintegrasi menjadi satu.

"Rencananya ducting akan menggunakan saluran air yg ada. Karena kalau kita buat ducting baru akan memakan waktu yang lama," pungkasnya. (Baca: Ahok: Polisi Perlu Periksa Jenazah Karyawan Transjakarta yang Tewas Tersetrum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com