Salah satu pasien, Andi Dina Noviana (31), melihat pasien lain yang juga perempuan tampak ketakutan meski sudah boleh pulang dari rumah sakit.
"Korban yang dibawa sama saya, keluar rumah sakitnya bareng saya. Badan dia masih gemetaran. Gemetar kayak mesin," kata Novi kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2016).
Saat ada bom meledak, Novi berada persis di dalam Starbucks Coffee Gedung Cakrawala, tempat bom meledak pertama kali.
Ketika berusaha menyelamatkan diri dengan keluar dari Starbucks melalui kaca jendela yang pecah, dia juga gemetar waktu mendengar banyak orang yang berteriak supaya menjauh dari sana karena ada bom.
"Di depan (Starbucks) saya gemetar. Saya mikir, bomnya ada di mana? Semuanya bilang, menjauh, ada bom, ada bom," kata dia.
Novi bersama dua orang korban ledakan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, yaitu RSIA YPK Mandiri, persis di belakang Sarinah.
Tadinya, mereka mau dibawa ke RS Abdi Waluyo, tetapi hal itu dinilai terlalu lama karena harus memutar ke jalan yang lain karena jalan ke sana sudah dikerumuni oleh warga sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.