Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investigasi Ilmiah Menjadi Petunjuk Ungkap Kasus Mirna

Kompas.com - 01/02/2016, 15:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Investigasi ilmiah mengantar penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkap pelaku pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27).

Setidaknya, ada enam ahli di bidang psikologi, teknologi informatika, dan forensik yang dilibatkan dalam penyidikan ini.

Dari sejumlah analisis ilmiah itu diperoleh kesimpulan, Jessica Kumala Wongso (27) adalah tersangka pelaku pembunuhan itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, Minggu (31/1), mengatakan, kematian Mirna adalah akibat dari peristiwa yang sebelumnya terjadi.

"Baik keterangan saksi, alat bukti, termasuk keterangan ahli, menunjukkan ketidakwajaran perilaku Jessica," ujarnya.

Krishna pun mengungkapkan, saat Mirna kejang-kejang setelah meminum kopi di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, 6 Januari lalu, tampak Jessica mundur beberapa langkah dan mengamati situasi.

Berdasarkan keterangan ahli, perilaku itu menunjukkan pelaku ingin menyaksikan hasil karyanya.

Sebaliknya Hani, rekan Mirna, berusaha menolong Mirna dan berusaha menghubungi suami Mirna.

Meski demikian, rekaman kamera pemantau, CCTV, di lokasi kejadian tidak menunjukkan Jessica menuangkan sianida ke gelas kopi Mirna.

Dari rekaman itu hanya tampak Jessica memindah-mindahkan gelas kopi yang dia pesan untuk Mirna dan menutupinya dengan tas kertas.

Tas kertas itu yang menghalangi CCTV dalam merekam kegiatan Jessica pada gelas kopi yang disiapkan untuk Mirna.

"Kami tak perlu berdebat dengan siapa pun di media massa terkait penyidikan ini. Tugas kami sekarang memenuhi petunjuk jaksa peneliti," kata Krishna.

Pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, menegaskan, polisi tak mempunyai bukti Jessica menuangkan sianida ke dalam kopi ataupun bukti bahwa ia memiliki zat beracun itu.

Penetapan status tersangka pada kliennya dinilai hanya didasarkan pada asumsi-asumsi semata.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Edi Hasibuan, mengatakan, langkah investigasi ilmiah yang diambil penyidik sudah benar.

"Investigasi ilmiah sangat penting untuk mengungkap kasus. Pendapat psikolog dan psikiater terkait perilaku Jessica itu sangat penting," katanya. (IRE//RTS/MDN)


------------------------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Senin, 1 Februari 2016, dengan judul "Investigasi Ilmiah Menjadi Petunjuk".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com