JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengungkapkan tingkat bunuh diri di kalangan anggota polisi dan warga sipil.
"Memang menyedihkan bahwa di kalangan polisi lebih tinggi daripada masyarakat umum," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (30/4/2024).
Reza tidak mengingat pasti, tetapi tingkat bunuh diri tersebut berdasarkan data beberapa tahun silam.
Baca juga: Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya
Ia pun telah menyampaikan data tersebut dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) salah satu satuan kerja Polri.
Adapun, Rapimnas tentang masalah gangguan kejiwaan di kalangan personel polisi.
"Ada angka yang menunjukkan, per 100.000 orang, (warga sipil) yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya ada 11," ungkap Reza.
Sementara di kalangan polisi, jumlahnya meningkat tujuh menjadi 18 per 100.000 orang yang memutuskan untuk bunuh diri.
Baca juga: Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan
"Ketika penelitian yang sama dilakukan di lingkungan kepolisian, angkanya naik. Ini menunjukkan bahwa perlu ada perhatian ekstra terhadap kesehatan mental para personel," lanjut dia.
Sebelumnya, Brigadir RAT ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard yang terparkir di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
Ia merupakan seorang anggota Satlantas Polresta Manado.
Korban mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan pistol ke arah kepalanya.
Peluru yang ditembakkan kemudian menembus pelipis kepala bagian kanan menuju pelipis kiri.
Peluru yang berasal dari senpi berjenis HS dengan kaliber 9 milimeter itu kemudian membuat bagian atap mobil berlubang.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Rahmat Idnal mengatakan, RAT bunuh diri diduga karena ada masalah pribadi.
Namun, Ade enggan berspekulasi lebih jauh. Dia masih menunggu Unit Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan yang masih menyelidiki kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.