Rumah yang digerebek tersebut merupakan bangunan yang digunakan sebagai gudang penyimpanan sepatu.
Petugas datang ke rumah tersebut lebih kurang pukul 15.30. Dengan menumpang lebih dari tiga mobil, polisi kemudian masuk ke rumah berlantai dua itu.
Mereka tampak mengeledah rumah yang menyimpan banyak kardus tersebut. Di antara petugas, terlihat dua pria asing yang belum diketahui identitasnya.
Penggerebekan ini diduga berkaitan dengan pemalsuan sebuah merek sepatu ternama. Selama hampir satu jam lebih, petugas akhirnya keluar dari rumah tersebut.
Polisi terlihat merangkul pria berbaju abu-abu. Sayangnya, tak satupun petugas di lapangan yang mau berkomentar.
Petugas pergi dengan membawa tiga truk bermuatan sepatu. Rumah tersebut pun diberi garis polisi.
Darno (55), salah satu warga RT 07 RW 12, mengatakan, rumah tersebut diketahui warga sebagai tempat penyimpanan sepatu.
"Itu gudang sepatu, sudah dua tahun lebih. Saya sendiri tidak tahu, tahu-tahu polisi datang banyak," kata Darno saat ditemui di lokasi, Selasa (23/2/2016).
Menurut Darno, tak banyak warga yang tahu soal aktivitas dalam gudang ini. Namun, kerap terlihat truk datang menurunkan barang di gudang tersebut.
Barang-barang itu kemudian ada yang dibawa dengan mobil berukuran kecil. Namun, warga tak tahu gudang tersebut milik produsen sepatu mana.
"Taunya cuma gudang sepatu di sini," ujar dia.
Sementara itu Kepala Polres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Agung Budijono membenarkan adanya penggerebekan ini.
Namun, Agung tidak berkomentar banyak karena hasil penggerebekan tersebut masih proses pemeriksaan.
Ia hanya mengatakan, jajarannya menindak lanjuti aduan dari pihak pemilik lisensi.
"Intinya kalau ada pengaduan, pasti kita jalani. Kita periksa dulu. Yang mengadu itu yang punya lisensi yang dikuasakan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.