JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengerahkan relawannya membentuk "Jaringan Suka Haji Lulung" untuk mengumpulkan dukungan.
Namun, Lulung tidak akan menggunakan cara seperti Teman Ahok, kelompok relawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang masif membuka booth di sejumlah mal.
"Enggak mampu saya. Meteran (listrik)-nya saja 6.000 (va). Lapaknya, satu lapak berapa. Tidak sangguplah kalau saya," ujar Lulung di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (15/3/2016).
Lulung mengatakan, tanpa butuh keluar uang banyak pun relawannya bisa mengerahkan dukungan untuk maju pada Pilkada 2017. Hal yang terpenting, kata Lulung, adalah kepercayaan masyarakat terhadap dia.
"Sekarang relawan tetap jalan. Rencana tanggal 20 Maret 2016 mereka deklarasi 1.000 relawan," kata Lulung.
Menurut Lulung, pembentukan JSHL bukan untuk bersaing dengan kelompok relawan calon gubernur lainnya.
Nantinya, kelompok ini akan membangun 3.000 posko pemenangan yang tersebar di Jakarta. Akan tetapi, posko itu bukan di mal sebagaimana yang dilakukan Teman Ahok.
Rencananya, minimal satu RW ada posko Suka Haji Lulung.
"Mereka yang atur schedule saya, misal hari ini di kelurahan mana, besok di mana," kata Lulung.
PPP telah menyatakan sikap untuk mencalonkan Lulung sebagai kandidat gubernur DKI Jakarta.
Partai berlambang Kakbah itu memberikan kewenangan kepada Lulung dalam menentukan calon wakilnya untuk maju pada pemilihan.
Saat ini, lanjut Lulung, dia bersama JSHL sudah bergerak. Salah satunya yaitu mengadakan pertemuan dengan tokoh ulama, PPP, masyarakat Betawi, dan organisasi masyarakat lainnya untuk mendukung dirinya maju dalam jalur independen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.