Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Penghuni Rusun Cacat, Tua Bangka, Aku yang Bayarin Sewanya

Kompas.com - 12/04/2016, 13:47 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan warga yang menghuni Rusunawa Jatinegara Barat masih menunggak uang sewa bulan Januari-Maret 2016.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, mereka harus diberi pekerjaan. Namun, bagi warga yang sudah tidak mampu bekerja dan berusia lanjut, Ahok (sapaan Basuki) menyebut akan membayari uang sewa rusun tersebut.

"Kalau seandainya cacat, benar-benar enggak bisa kerja, tua bangka, kan ada juga beberapa, sedangkan panti belum siap. Aku yang bayarin," kata Ahok dalam video yang diunggah akun YouTube Pemprov DKI saat rapat pimpinan pada Senin (4/4/2016) lalu.

Menurut Ahok, ia akan melakukan hal tersebut agar sistem yang telah dibuat Pemprov DKI tidak berantakan. Sistem yang dimaksud adalah sistem sewa yang diberlakukan untuk semua penghuni rusunawa.

"Kasih rekening bank, aku yang bayar, supaya enggak rusak sistem kita," ujarnya. (Baca: Penghuni Rusun Jatinegara Barat yang Tunggak Sewa Akan Diberikan Pelatihan)

Ke depan, Ahok akan menempatkan warga yang lanjut usia di Panti Sosial Ciangir, Banten. Saat ini panti sosial tersebut masih dalam tahap pembangunan.

"Kalau pindah akan kita taruh di Ciangir. Kira-kira itu konsep kita. Nah, sekarang kan yang di Ciangir belum jadi, kalau ada rumah susun kita yang kecil untuk yang memang tua-tua seperti itu, ya sudah kita kasih," kata Ahok.

Sementara bagi penghuni yang masih bisa bekerja, Ahok memerintahkan pihak-pihak terkait untuk memberikan mereka pekerjaan. Dengan demikian, mereka bisa membayar uang sewa rusun. (Baca: Curhat Warga Relokasi Kampung Pulo di Rusun Jatinegara Barat)

"Minimal suruh dia nyapu, bersihin rumput, langsung diangkat jadi PHL. Harus kerja dia. Jadi semua masukin jadi pegawai. Di PPSU usahakan rekrut dari rumah susun," tutur Ahok.

Ahok tidak menghendaki adanya penggratisan uang sewa bagi orang-orang tertentu. Sebab, hal tersebut akan membuat iri penghuni rusun lainnya.

"Jadi enggak ada yang gratis, semua harus bayar," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Megapolitan
Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com