JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga yang menghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Jatinegara Barat, Jakarta Timur, menunggak uang sewa untuk bulan Januari-Maret 2016. Namun, dari total 38 orang yang menunggak, 10 orang sudah melunasi tunggakannya.
"(Ada) 38 yang menunggak, tapi 10 sudah ada yang bayar," kata Kasubbag Tata Usaha Rusunawa Jatinegara Barat Sarkim Sukarya kepada Kompas.com di Rusunawa Jatinegara Barat, Selasa (12/4/2016).
Menurut Sarkim, warga yang masih menunggak tidak akan diusir dari rusunawa. Pengelola rusunawa akan melakukan pendekatan kepada warga.
"Tetap di sini (tidak diusir). Pengelola akan melakukan pendekatan-pendekatan kepada mereka, apa sih yang mereka inginkan," kata Sarkim.
Pengelola rusunawa menyebut akan memberikan kebijakan kepada warga berupa pemberdayaan. Warga yang menunggak harus tetap membayar uang sewa sesuai peraturan yang telah ditetapkan.
"Pengelola rusun lagi berpikir bagaimana memberdayakan orang yang tidak punya penghasilan, sedikit banyak membantu dengan usaha," tutur Sarkim.
Sejumlah warga Kampung Pulo yang menempati Rusunawa Jatinegara Barat sebelumnya mengeluh setelah mereka harus membayar sewa rusun. Masa gratis selama tiga bulan yang sempat mereka nikmati sudah berakhir pada Desember 2015.
Warga yang rata-rata berpenghasilan rendah itu merasa berat dengan beban biaya sewa yang nilainya mencapai Rp 300.000 per bulan. Itu belum termasuk bayar listrik dan air. Dengan memasukkan tagihan listrik dan air, mereka mesti merogoh kocek hingga Rp 500.000 per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.