Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rusun Jatinegara Barat yang Tunggak Sewa Tak Akan Diusir

Kompas.com - 12/04/2016, 11:06 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga yang menghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Jatinegara Barat, Jakarta Timur, menunggak uang sewa untuk bulan Januari-Maret 2016. Namun, dari total 38 orang yang menunggak, 10 orang sudah melunasi tunggakannya.

"(Ada) 38 yang menunggak, tapi 10 sudah ada yang bayar," kata Kasubbag Tata Usaha Rusunawa Jatinegara Barat Sarkim Sukarya kepada Kompas.com di Rusunawa Jatinegara Barat, Selasa (12/4/2016).

Menurut Sarkim, warga yang masih menunggak tidak akan diusir dari rusunawa. Pengelola rusunawa akan melakukan pendekatan kepada warga.

"Tetap di sini (tidak diusir). Pengelola akan melakukan pendekatan-pendekatan kepada mereka, apa sih yang mereka inginkan," kata Sarkim.

Pengelola rusunawa menyebut akan memberikan kebijakan kepada warga berupa pemberdayaan. Warga yang menunggak harus tetap membayar uang sewa sesuai peraturan yang  telah ditetapkan.

"Pengelola rusun lagi berpikir bagaimana memberdayakan orang yang tidak punya penghasilan, sedikit banyak membantu dengan usaha," tutur Sarkim.

Sejumlah warga Kampung Pulo yang menempati Rusunawa Jatinegara Barat sebelumnya mengeluh setelah mereka harus membayar sewa rusun. Masa gratis selama tiga bulan yang sempat mereka nikmati sudah berakhir pada Desember 2015.

Warga yang rata-rata berpenghasilan rendah itu merasa berat dengan beban biaya sewa yang nilainya mencapai Rp 300.000 per bulan. Itu belum termasuk bayar listrik dan air. Dengan memasukkan tagihan listrik dan air, mereka mesti merogoh kocek hingga Rp 500.000 per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com