JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meyakini mereka telah melaksanakan audit terhadap proses pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI pada 2014 secara profesional dan sesuai dengan standar pedoman yang berlaku.
Karena itu, mereka yakin merupakan pihak yang benar terkait polemik pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI pada 2014. Baca: BPK: Data Kami kan Data dari Pemprov DKI.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan Keuangan Negara BPK RI Bachtiar Arif menanggapi berbagai tudingan yang dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Pernyataan kami (menanggapi Ahok), BPK yang benar," kata Bachtiar di Kantor BPK RI, Rabu (13/5/2016).
Menurut Bachtiar, dalam setiap proses audit, BPK selalu melihat fakta dan kriteria. Data yang didapat dari fakta kemudian dibandingkan dengan kriteria yang mereka terapkan. (Baca: Ahok: Laporan BPK soal RS Sumber Waras Itu Menipu)
Proses itulah yang disebut Bachtiar juga mereka terapkan dalam audit terhadap pembelian Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI pada 2014.
"Bagaimana harga itu dibentuk untuk pembelian RS Sumber Waras dan kami bandingkan dengan kriteria yang seharusnya," ujar dia. (Baca: Dianggap "Ngaco" oleh Ahok, Ini Kata Ketua BPK)
"Seperti apa fakta dan kriterianya, tentu tidak bisa kami buka karena sedang ada proses penegakan hukum oleh KPK," ucap Bachtiar.
Sebelum dan setelah pemanggilannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa kemarin, Ahok memang gencar melontarkan berbagai tudingan ke BPK. Pernyataan yang terbaru adalah saat ia menganggap hasil audit BPK terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras menipu.
Menurut Ahok, temuan kerugian negara dalam kasus Sumber Waras tidak masuk akal. BPK membandingkan pembelian dari PT Ciputra Karya Utama yang memakai harga pasar dengan Pemprov DKI Jakarta yang membeli dengan harga nilai jual obyek pajak (NJOP).
"Dibandingkan harga pasar, (harga dari) saya lebih murah. Lagi, kamu sudah enggak fair, menipu," kata Ahok di Balai Kota tadi pagi. (Baca: Ahok: Saya Doakan Pimpinan BPK Panjang Umur, Bisa Lihat Saya Jadi Presiden)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.