Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Curhat Susah Dapat Rusun, Camat Penjaringan Minta Mereka Bersabar

Kompas.com - 15/04/2016, 17:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Luar Batang RW 04, yang terkena dampak penertiban, menceritakan kesulitan mereka dalam menghadapi penertiban kepada anggota Komisi A Gedung DPRD DKI Jakarta.

Seorang warga, Juhay, menceritakan bahwa anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa, langsung shock begitu mengetahui pasukan gabungan dari TNI, Polisi, dan Satpol PP akan turun dalam penertiban.

"Nenek dan paman saya gangguan jiwa. Tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa tiga pilar akan turun. Ada polisi, satpol PP, TNI, nenek saya labgsung gemeteran Pak," ujar Juhay dalam pertemuan dengan Komisi A di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (15/4/2016).

(Baca: Anak-anak Pasar Ikan Dipulihkan dari Trauma )

Setelah penertiban selesai, Juhay menceritakan kebingungan warga terkait unit hunian rusun yang mereka dapatkan.

Beberapa warga yang mendapat jatah rusun di Rawa Bebek, kata dia, mengaku kaget ketika melihat kondisi unit rusun yang menurut mereka hanya cukup untuk 4 orang.

"Dapurnya sudah kayak kandang monyet, coba bapak lihat deh ke rusun. Terus yang di Rusun Marunda, saat dapat kunci eh enggak bisa dibuka pintunya dan mesti didobrak. Pas sudah didobrak eh sudah ada orangnya," ujar Juhay.

Lalu, Juhay mencoba mendatangi Rusun Cakung untuk mengecek ketersediaan rusun. Ia pun kaget karena melihat warga lain yang sudah mendapat nomor undian, dilarang menurunkan barang oleh pengelola.

"Buktinya saya ada. Pengelola yang usir. Setelah saya hubungi camat dan lurah, alhamdulillah boleh masuk," ujar Juhay.

Ia juga mengaku di-pimpong pihak terkait untuk mendapatkan rusun. Juhay mengaku berkali-kali menghubungi lurah dan camat. Namun, sampai hari ini tidak ada jawaban.

Juhay mengatakan, sebenarnya sejak awal mereka bersedia untuk direlokasi. Namun, menurut dia, Pemprov DKI yang terkesan tidak siap sehingga mereka merasa tidak direlokasi dengan baik.

(Baca: Warga Pasar Ikan yang Bertahan di Perahu, Mengais Rezeki dari Puing Penggusuran)

Camat Penjaringan Abdul Khalit yang hadir dalam pertemuan ini mengakui bahwa memang ada miskomunikasi terkait penyaluran unit rusun.

Ia pun berjanji akan turun tangan untuk membantu Juhay. "Tinggal sabar saja dulu Pak. Kita sekarang juga lagi urus KK yang di atas perahu. Sabar saja dulu, nanti saya yang akan ke rusun membereskan," ujar Abdul.

Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Petra Lumbun tampak tidak puas dengan jawaban itu.

"Jangan enteng begitu ngomongnya Pak. Kan enggak semua harus ditangani langsung oleh camat, bisa suruh di bawah. Jangan disuruh nunggu begitu Pak," ujar Petra.

Kompas TV Warga Penjaringan Bertahan di Perahu Nelayan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Megapolitan
Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com