Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinta Manullang Tebar Semangat Positif untuk Orang Tua dari Anak Penderita Kanker

Kompas.com - 21/04/2016, 11:37 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak mudah menghadapi kenyataan saat pertama kali mengetahui bahwa si buah hati positif menderita kanker. Itulah yang dialami Pinta Manullang beberapa tahun silam.

Anak pertamanya, Andrew Manullang atau Anyo, didiagnosa terkena kanker darah atau leukimia sejak usia 11 tahun. Saat mengetahui anaknya menderita kanker, Pinta mulai berjuang menguatkan diri. Dari kondisi tidak bisa menerima kenyataan, hingga akhirnya memilih untuk berpikir positif dan menyemangati anak serta keluarganya.

"Kami sebagai orangtua Anyo sudah mengalami jatuh bangunnya mendampingi anak dengan kanker. Perjalanan medis dari tahun 2000 sampai 2008 memperkaya kami tentang cara menangani anak dengan kanker," kata Pinta kepada Kompas.com di Jakarta,Kamis (21/4/2016).

Pinta mengenang masa dia bersama suaminya yang terus memikirkan Anyo hingga tidak bisa tidur. Namun, lama kelamaan, Pinta menyadari bahwa kunci untuk menguatkan anak yang mengidap kanker ada pada orangtua.

Keyakinan itu yang terus dibawa Pinta sampai dia mendirikan Yayasan Anyo Indonesia (YAI), sebuah lembaga yang fokus membantu orangtua maupun anak-anak penderita kanker.

Lembaga itu sudah berjalan kurang lebih empat tahun, dengan berbagai pengalaman berkesan yang Pinta dapatkan dari para orangtua anak penderita kanker.

Pinta melihat, hal yang paling dibutuhkan orangtua dari anak penderita kanker adalah dukungan dalam bentuk apapun. Ia mencontohkan pengalamannya saat berkomunikasi dengan salah satu orangtua dari anak penderita kanker yang berada di luar kota.

"Waktu itu saya lagi sibuk. Tapi, saya sempatkan sebentar buat balas SMS teman yang ada di Surabaya. Besok-besoknya, dia hubungi saya, bilang makasih buat dukungannya. Dia jadi enggak berantem sama suaminya. Padahal isi SMS-nya cuma, 'Titip ya, salam semangat,' begitu saja, tapi dampaknya luar biasa," tutur Pinta.

Ketika bisa menyemangati orangtua dari anak penderita kanker, Pinta merasa mendapatkan sesuatu yang tidak bisa dinilai dengan apapun, bahkan dengan uang. Sampai sekarang, dia bersama suami dan timnya melalui YAI terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengenal gejala kanker pada anak sejak dini.

Hal itu dianggap penting karena kanker pada anak tidak bisa dideteksi, berbeda dengan kanker orang dewasa.

Selain memotivasi lewat YAI, Pinta juga mengajak sejumlah perusahaan untuk menyumbang alat-alat maupun keperluan lain yang bisa dipakai anak yang sakit kanker. Dia berharap para orangtua bisa mengesampingkan kesedihannya dan lebih fokus untuk mendampingi anaknya yang menderita kanker.

Semangat positif menjadi poin penting penyandang kanker untuk memulihkan dirinya sendiri.

"Orangtua harus jadi tembok yang kokoh. Kalau mereka lemah, anaknya pasti lemah," kata Pinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com