Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Kebayoran Baru Dipanggil DPRD DKI, SP-2 untuk Warga Lauser Ditunda

Kompas.com - 09/05/2016, 10:10 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seharusnya, Senin (9/5/2016) ini, warga Jalan Lauser RT 08/08, Gunung, Kebayoran Lama, menerima Surat Peringatan ke 2 (SP-2).

Namun, Camat Kebayoran Baru Fidiyah Rokhim memastikan ditunda. Penundaan dilakukan lantaran Fidiyah dipanggil oleh DPRD DKI Jakarta.

"Saya lagi memenuhi undangan Ketua DPRD DKI Komisi A. Untuk SP-2 kemungkinan minggu-minggu ini," kata Fidiyah saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Senin.

Ia mengaku sudah melakukan banyak hal terkait rencana penertiban warga Lauser, salah satunya sosialisasi dengan warga setempat. Namun, warga menolak. Sehingga pihak Pemprov DKI Jakarta tetap melakukan eksekusi penertiban lahan yang diakui milik PD PAM Jaya.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Poster penolakan penggusuran di permukiman warga di Jalan Lauser, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/5/2016). Warga menolak rencana Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk menertibkan permukiman yang dinilai berdiri di lahan ruang terbuka hijau tersebut.
Warga Jalan Lauser RT 08/08, Gunung, Kebayoran Baru sebelumnya menjaga ketat pintu masuk permukimannya. Penjagaan itu dilakukan lantaran hari ini diisukan penertiban surat peringatan ke 2 (SP-2) penggusuran Lauser.

Penertiban SP-1 telah dikeluarkan pada tanggal 29 April 2016, namun baru diberikan kepada warga pada 2 Mei 2016.

Dalam SP-1,  warga diberi waktu 7 x 24 jam untuk meninggalkan wilayah itu. Setelah batas waktu yang diberikan warga tetap bertahan, akan diberikan SP-2. Hari ini, tepat tujuh hari setelah diberikan SP-1 diberikan kepada warga Lauser.

Warga Lauser pun melakukan penjagaan ketat di setiap pintu masuk permukiman mereka. Tiga pintu masuk ke Lauser itu masing-masing dipalang dengan besi dan digembok.

Kompas TV Ahok: Yang Senang Bilang Penertiban, Yang Nggak Senang Bilang Penggusuran!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Megapolitan
Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Megapolitan
Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Megapolitan
Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Megapolitan
Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Megapolitan
Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com