JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Eks 3 Mei dan Eks Yon Angkub mengaku masih merasakan intimidasi yang dilakukan personel TNI dari Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya/Jayakarta.
Salah satu warga Yon Angkub, Andi menuturkan bahwa intimidasi yang masih dia rasakan yaitu adanya posko yang didirikan oleh Kodam Jaya tepat di Masjid yang berada di dalam kompleks perumahan Eks 3 Mei, Jakarta Timur.
Saat ditanyakan oleh warga, personel TNI yang berjaga tidak menggubris pertanyaan tersebut. Andi mengatakan, posko tidak hanya mengganggu ketenangan warga, namun juga mengganggu ibadah warga sekitar kompleks.
"Posko itu masih dipertahankan TNI yang sebenarnya posko mengganggu warga dan orang beribadah. Misalnya kami pernah melakukan shalat istighosah, berdoa bersama, TNI-nya muter lagu dangdut, seperti orang tidak beragama saja," ujar Andi, kepada Kompas.com, Rabu (11/5/2016).
Dari pantauan di lokasi, terlihat enam personel TNI berjaga di posko tepat di depan Masjid Kompleks Eks 3 Mei.
Warga Eks 3 Mei, Amirudin juga menceritakan hal yang sama Amir mengatakan, pekan lalu, Amir bersama warga Eks 3 Mei dan Yon Angkub, memasang spanduk untuk memperingati HUT kompleks.
Namun beberapa orang yang mereka sebut intel mencoba merebut paksa spanduk tersebut. Padahal menurut Amir isi spanduk tersebut tidak memprovokasi pihak manapaun.
Amir yang sudah tinggal selama 45 tahun di kompleks itu juga mengatakan bahwa dirinya pernah didatangi oleh sekelompok orang untuk memintanya tidak melakukan demo di Istana Negara.
"Mereka datangi untuk mengintimidasi secara fisik, dan mereka mendatangi warga yang menurut mereka sah untuk dipindahkan. Bahkan mereka membuat tanda silang untuk menandai rumah warga," ujar Amir.