Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Sandiaga soal Penataan PKL di Jakarta

Kompas.com - 17/05/2016, 17:28 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal Calon Gubernur DKI, Sandiga Uno, meminta Pemprov DKI untuk menata seluruh pedagang kaki lima di Jakarta agar mendapatkan akses yang layak untuk berjualan.

Sandiaga, yang juga merupakan Dewan Pelindung Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), mengatakan bahwa Pemprov seharusnya lebih cermat untuk memberikan tempat bagi para pedagang.

(Baca juga: Kekurangan Pemerintahan Ahok Menurut Sandiaga Uno)

Salah satu kawasan PKL yang menurut Sandiaga belum ditata dengan baik adalah kawasan Tanah Abang.

Menurut dia, Pemprov DKI belum memberikan tempat yang sesuai dengan kebutuhan para PKL di sana.

"Untuk Tanah Abang, harus dibedakan, Kalau tempat yang dipilih tidak sesuai kriteria, mereka tidak betah di sana," ujar Sandiaga seusai bertemu Menteri Perindustrian, Saleh Husin di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2016).

Sandiaga meminta pemerintah untuk melihat aspek ekonomi dan lingkungan dalam menata PKL.

Misalnya saja terkait penempatan pedagang di suatu pasar. Ia mengatakan, akan sulit bagi pedagang untuk ditempatkan di lantai tiga sebuah gedung karena mempertimbangkan bahwa pembeli sulit mencapai lantai tersebut. 

Sandiaga juga meminta agar Pemprov tidak menyepelekan masalah PKL khususnya, yang berkaitan dengan penggusuran.

"Pemprov selama ini terkadang menggampangkan masalah, digusur saja, pasti akan balik lagi, orang itu mereka cari makan kok menyambung hidup. Makin dikeraskan semakin enggak akan mendapatkan solusi, terutama sudah masuk bulan Ramadha, jadi harus ditata," ujar dia.

(Baca juga: Pedagang Jatinegara dan Rawabening Deklarasikan Dukungan untuk Sandiaga Uno)

Sandiaga juga menyampaikan bahwa pertemuannya dengan Menteri Perindustrian ini tidak berkaian dengan Pilkada.

Ia mengaku datang sebagai perwakilan Asosiasi Pedagang Kaki Lima, yang meminta dukungan dari Saleh agar penataan PKL menjadi lebih baik.

Sandiaga mengaku dititipi pesan oleh Saleh. "Tadi Pak Menteri bilang 'Semangat anak muda'," ujar Sandiaga sambil tersenyum.

Namun, Sandiaga enggan menjawab apakah pesan tersebut merupakan bentuk dukungan dari Menteri Saleh terkait rencana dirinya maju pada Pilkada DKI mendatang atau tidak.

"Silakan diartikan sendiri," ujar Sandiaga.

Kompas TV Sandiaga Terus PDKT dengan Warga Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com