Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Netizen" Ungkap Soal Tugas SD yang Memuat Materi Pembunuhan dan Perceraian

Kompas.com - 23/05/2016, 10:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang netizen mengungkapkan adanya konten tidak pantas yang muncul dalam soal yang diberikan kepada siswa sekolah dasar.

Melalui posting-annya, pemilik akun Facebook Agung Suharto Dirdjosbroto memperlihatkan adanya soal tugas siswa SD dengan materi pembunuhan dan perceraian.

Soal ini adalah soal yang diterima anaknya, pelajar di SD Negeri Baru 02 Pagi, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Agung pun mengaku kecewa sekaligus marah terhadap instansi pemerintah yang membidangi pendidikan sekolah dasar.

"Bisa bayangkan anak kita yg di SD kelas II diberikan Soal ulangan yg seperti foto yg sy perlihatkan.... dimana mereka harus belajar mengenai "PEMBUNUHAN" dan juga "PERCERAIAN"...," tulis Agung, di laman Facebook-nya, seperti dikutip Kompas.com, Senin (23/5/2016).

"Anak saya di berikan PR oleh sekolahnya (SD Negeri Baru 02 Pagi , Kec.PS.Rebo Jakarta Timur) untuk dikerjakan selama libur panjang ini. Ini apa ya ??.," tambah Agung.

Ia juga mem-posting foto soal pilihan ganda bermateri pembunuhan dan perceraian tersebut.

Pada kop soal itu bertuliskan "Ulangan Kenaikan Kelas Sekolah Dasar, Wilbin I Kec. Pasar Rebo".

Salah satu soal berbunyi, "Mengapa Bang Maman menyuruh Ijah bercerai, karena...". Adapun pilihan jawabannya berdasarkan foto soal yang di-posting Agung tersebut adalah "a. Salim jatuh miskin, b. Salim anak manja, dan c. Salim punya istri simpanan".

Kemudian soal bermateri pembunuhan ada di nomor 24. Menurut foto di Facebook tersebut, soal itu berisikan pertanyaan "Bang Kusen dan Istrinya dibunuh oleh..."

Atas soal ini, Agung bertanya-tanya apakah materi seperti itu layak diajarkan kepada anak SD.

"Jangan2, Mungkin kalo anak2 kita naik ke Kelas III SD akan ada pelajaran "Pemerkosaan" dan "Penganiayaan" kali ya..," ujar Agung.

Ia kemudian berpesan kepada netizen agar berhati-hati dan mengawasi materi pelajaran yang diberikan sekolah kepada anak.

Ia berharap para pejabat di dunia pendidikan, termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengawasi lebih ketat materi pelajaran agar tidak terjadi hal semacam ini.

"Mohon menteri Pendidikan dan Badan pengawas bekerja lebih keras lagi. Pengawasan kalian masih amat buruk. Jangan cuma kegiatan2 yg di liput di TV saja yg kalian gembor2kan dan Kalian banggakan. Saya selaku orang Tua sangat kecewa dan marah dengan hal ini !!," ujar Agung.

Sementara itu, Kepala SDN Baru 02 Pagi, Ridoyo, membenarkan adanya soal tugas tersebut.

Menurut Ridoyo, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menangani kasus tersebut.

"Memang benar yang di Facebook itu dan anaknya memang sekolah di sini. Materi edarnya memang itu. (Pihak dari) Dinas (Pendidikan) sebentar lagi akan datang untuk kordinasi tentang itu. Dan dinas memang menyarankan untuk menarik soal dan bukunya," ujar Ridoyo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com