Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Lebih Awal, PNS DKI Lari Terbirit-birit

Kompas.com - 06/06/2016, 09:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama Ramadhan ini, pegawai negeri sipil (PNS) DKI masuk kerja lebih awal, yaitu pada pukul 07.00 WIB. Pada hari pertama Ramadhan, Selasa (6/6/2016), banyak PNS terlihat lari terbirit-birit.

Di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta, banyak PNS yang terlihat tergesa-gesa menuju ruang kerjanya. PNS DKI terlihat tergesa-gesa sejak berada di gerbang Balai Kota. Bahkan ada pula PNS DKI yang sepatunya copot karena terus berlari.

Mereka mengejar absen pukul 07.00 agar tidak dihitung telat dan tunjangan kinerja daerah (TKD) tidak dipangkas.

"Jangan.. Jangan.. Sudah telat nih, wawancara apaan sih," kata salah seorang PNS DKI yang mengelak untuk diwawancara Kompas.com di Balai Kota, Senin (6/6/2016).

Meski banyak yang telat, ada pula PNS yang datang tepat waktu. Contohnya Maruhal, salah seorang PNS DKI di Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH KLN). Maruhal tiba di Balai Kota sekitar pukul 06.30. Ia berangkat dari rumahnya di Bekasi, pada pukul 05.15.

"Enggak ada aturan ini (jam kerja pukul 07.00) juga saya selalu datang jam 06.30. Soalnya kalau dari Bekasi naik motor, kalau enggak datang pagi-pagi ya pasti kena macet di jalan," kata Maruhal.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah menerbitkan Keputusan Gubernur Nomor 1348 Tahun 2016 tentang Pengaturan Jam Kerja Selama Bulan Suci Ramadhan Tahun 2016. Peraturan itu menyatakan, jam kerja PNS DKI pada Senin-Kamis dari pukul 07.00-14.00 dengan waktu istirahat pada pukul 12.00-12.30.

Sementara pada hari Jumat jam kerjanya adalah pada pukul 07.00-14.30 dengan waktu istirahat pada pukul 11.30-12.30.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Megapolitan
Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Megapolitan
Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Megapolitan
Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Megapolitan
Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com