Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok, Djarot, Saefullah, dan Pilkada DKI

Kompas.com - 17/06/2016, 09:28 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah semakin dekat dan mendorong sejumlah nama agar segera dimunculkan kepada publik, termasuk dalam Pilkada DKI Jakarta.

Untuk Pilkada DKI Jakarta 2017, calon pesaing Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih dicari dan diseleksi oleh partai politik. Ahok berencana akan kembali menjadi calon gubernur melalui jalur independen.

Dari sekian banyak nama yang muncul sebagai bakal cagub DKI, dua di antaranya merupakan pejabat di bawah Ahok, yaitu Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.

Kamis (16/6/2016), organisasi masyarakat Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) mendeklarasikan dukungannya terhadap Djarot Saiful Hidayat sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017.

Sekretaris Jenderal Almisbat Hendrik Dikson Sirait menyebut Djarot merupakan sosok yang paling mumpuni dalam memimpin Jakarta. Hendrik berharap PDI-P mau mempertimbangkan pencalonan Djarot berdasarkan karakter dan segudang prestasi yang diraihnya sewaktu ia menjabat Wali Kota Blitar.

Kendati demikian, Hendrik paham bahwa dalam kontestasi pilkada, tentunya parpol akan memastikan popularitas dan elektabilitas calon yang diusungnya tinggi supaya bisa menang. Elektabilitas Djarot dengan Ahok yang bagaikan bumi dan langit karena selama ini Djarot hanya menjadi bayang-bayang Ahok yang fenomenal.

"Di PDI-P Djarot mumpuni, tapi nama dia tidak muncul karena dia tidak diberi ruang, padahal dia juga punya kemampuan yang bisa disetarakan dengan pemimpin daerah lain yang bagus," kata Hendrik.

Pada waktu yang bersamaan, bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, berbuka puasa bersama Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada acara itu, dipasang sebuah spanduk yang menyandingkan Sandiaga dengan Saefullah.

Sandiaga yang pernah mengungkapkan bahwa Saefullah menawarkan diri menjadi wakilnya mengatakan, Saefullah layak diusung PKB sebagai pemimpin Jakarta.

"Saya rasa beliau layak bila diusung oleh PKB karena suatu keinginan mengubah Jakarta menjadi lebih baik ke depannya dan merupakan kombinasi yang baik karena beliau sangat fasih di birokrasi. Beliau mengerti topografi DPRD Jakarta dan beliau didukung oleh PKB," ujar Sandiaga.

Saefullah yang juga merupakan Ketua PWNU DKI Jakarta, saat ini, disebut memiliki basis dukungan kuat di kalangan NU. Kendati demikian, Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas belum mengetahui apakah partainya akan mendukung Saefullah.

"Untuk tunjuk siapa itu kami belum. Walaupun sekda (Saefullah) kami tahu ketua PWNU, kami belum tahu dia itu punya keberanian atau tidak untuk mencalonkan jadi wakil gubernur," ujar Hasbi beberapa waktu silam.

Saefullah sendiri membantah bahwa ia bergerilya dalam mempersiapkan pilkada. Ia menekankan statusnya yang saat ini masih merupakan pejabat DKI. Saefullah mengaku belum berpikiran untuk terjun ke dunia politik.

"Saefullah masih di sini. Kalau sudah enggak di sini, baru nanti bisa nyalon," ujarnya.

Berbeda dengan Saefullah yang gamang, Djarot memiliki sikap lebih tegas dengan mengikuti keinginan partainya, PDI-P. Menurut Djarot, kader PDI-P memiliki loyalitas tinggi dan harus siap ditugaskan di mana saja.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com