Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Ada 'Teman Ahok' Tanpa Ahok"

Kompas.com - 16/06/2016, 20:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok relawan "Teman Ahok" menyatakan bahwa mereka akan tetap solid walaupun diserang fitnah.

Mereka juga mengatakan akan tetap konsisten mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melaju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Serangan kepada Teman Ahok hanya akan membuat kami semakin solid. Ini bukan serangan yang pertama untuk Teman Ahok, dan sepertinya juga bukan yang terakhir," kata Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, lewat keterangan tertulisnya, Kamis (16/6/2016).

"Teman Ahok tidak akan mundur dan meninggalkan Ahok karena tak ada Teman Ahok tanpa Ahok," sambung Amalia.

(Baca juga: "Teman Ahok" Merasa Dapat Kado Fitnah pada Hari Ulang Tahun)

Pernyataan itu disampaikan Amalia dalam menanggapi pernyataan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Junimart Girsang, yang menyebut Teman Ahok menerima Rp 30 miliar dari salah satu pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Terkait dengan tudingan Junimart ini, Amalia menyatakan bahwa dana yang dikumpulkan Teman Ahok hingga sejauh ini merupakan tanggung jawab bersama.

Ia menyebut, ada ratusan orang yang sudah memberikan bantuan untuk Teman Ahok dalam bentuk barang atau tidak dalam bentuk dana.

"Semua orang yang memberikan bantuan, sampai dengan kopi dan teh, memiliki tanda terima dan tidak ada anonim. Mereka semua siap kembali dihadirkan karena semua terdata dan memiliki tanda terima," ucap Amalia.

Menurut Amalia, pihaknya masih mencari motif atas tudingan yang dilontarkan Junimart.

Ia menduga, ada dua kemungkinan yang melatarbelakangi tudingan itu. Pertama, upaya menjauhkan Ahok dari Teman Ahok. Kedua, mengadu gerakan mereka dengan partai politik.

(Baca juga: Sunny Bantah Perkataan Junimart soal Dana Pengembang untuk "Teman Ahok")

Amalia pun menegaskan bahwa mereka tidak sama sekali anti terhadap partai politik, dan selalu terbuka untuk melakukan komunikasi dengan siapa saja.

"Bagi kami, kegiatan kerelawanan masyarakat bisa berjalan beriringan dengan partai politik sebagai pilar demokrasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com