Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Kompas.com - 01/05/2024, 20:03 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Buruh perusahaan farmasi bernama Lia Fitriani (49) dan teman-temannya berangkat dari Cimahi, Jawa Barat, demi ikut meramaikan Hari Buruh di Jakarta, Rabu (1/5/2024).

Lia bercerita, dirinya dan 40 orang lainnya berangkat sekitar pukul 08.00 WIB menggunakan dua bus untuk langsung menuju Stadion Madya Gelora Bung Karno.

"Tadi perkiraan tiba sekitar pukul 10.30 WIB, karena sempat istirahat di rest area. Kebetulan kami enggak ikut aksi di Patung Kuda dan langsung ke GBK supaya memudahkan sopir bus soal parkir," kata Lia saat ditemui Kompas.com, Rabu (1/5/2024).

Baca juga: Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Lia mengungkapkan, kedatangannya dalam aksi hari ini cukup penting untuk karir kerjanya yang tersisa sekitar enam tahun.

Ia yang sudah bekerja sebagai buruh di perusahaan farmasi selama 26 tahun, meminta pemerintah supaya meningkatkan upah bulanan buruh.

"Upah selalu sama dengan kontrak kerja, yaitu sesuai UMR selama 26 tahun saya bekerja," tutur Lia.

Meskipun ada penambahan upah dari skala masa kerja, namun nominalnya juga tidak besar.

"Ya selama ini terima sesuai gaji UMR di Cimahi saja Rp 3,6 juta. Ditambah skala masa kerja itu 26 tahun kali Rp 4.000, berarti sekitar Rp 104.000," tutur Lia.

Baca juga: Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Terlebih, Lia mengaku, ia juga tidak menerima tunjangan lain.

"Kalau pekerja laki-laki tuh ada tunjangan untuk keluarganya, sedangkan wanita enggak ada. Mungkin ya karena wanita biasanya ikut ke suami ya," ujar Lia.

Oleh sebab itu, Lia dan teman-temannya ikut aksi ke Jakarta agar pemerintah melihat upayanya yang mengharapkan ada peningkatan upah.

"Pertama, saya mengharapkan upah ditingkatkan, outsourcing dihilangkan," lanjut Lia.

"Lalu, Partai Buruh bisa masuk parlemen, supaya ada pihak yang menghargai buruh dan mengusahakan upah, serta nasib para buruh," tambahnya.

Baca juga: Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com