Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Belum Bisa Klarifikasi Dugaan Satu Bayi Kembar Hilang

Kompas.com - 17/06/2016, 16:29 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi, mengaku belum melihat langsung hasil USG kehamilan Raudiah Elva Ningsih dari RSUD Budhi Asih dan Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu. Dia baru mendapatkan gambar yang dikirim dari rekannya.

"Memang pada gambar yang saya dapat, di situ tertulis gemeli, artinya bayinya memang ada dua," kata Koesmedi di Kantor Dinas Kesehatan DKI, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016).

Raudiah Elva Ningsih mengaku bahwa berdasarkan hasil USG yang dimilikinya, dia mengandung bayi kembar. Namun setelah menjalani proses persalinan di Rumah Sakit Harapan Jayakarta di Cakung, Jakarta Timur, dia hanya menerima satu bayi. Raudiah pun menuding pihak rumah sakit telah mencuri satu bayinya.

Koesmedi mengatakan, pihaknya belum dapat menjawab permasalahan secara jelas karena tim dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Timur masih melakukan audit medis terhadap kasus tersebut.

"Masalah ini belum bisa dijawab secara jelas karena masih akan diaudit medis oleh IDI Jaktim," kata Koesmedi.

Meski begitu, dari hasil pemeriksaan terhadap Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ), Koesmedi menyebutkan, hasil pemeriksaan pihak RSHJ tidak menunjukkan adanya bayi kembar.

"Waktu di RSHJ dilakukan pemeriksaan dopler (alat pendeteksi jantung) dan dokter yang menolong menyatakan bahwa pasien itu mempunyai bayi hanya satu," kata Koesmedi.

Dia mengatakan, pihaknya baru bisa memberikan klarifikasi lebih lanjut setelah IDI Jakarta Timur selesai melakukan audit.

"Saya belum bisa klarifikasi lebih jauh, tapi secara administrasi sudah benar, dokter sudah ada izinnya, dan rumah sakit izinnya juga ada. Tinggal nanti kami audit kenapa USG tadinya dua kenapa pas dilakukan dopler hanya satu dan dilahirkan satu," paparnya.

Kasus dugaan hilangnya bayi Raudiah terungkap saat ia mengadu ke kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), pada Rabu lalu. Raudiah yang punya bukti hasil pemeriksaan USG dari Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu dan USG dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, serta RS HJ, menyatakan bahwa ia hamil gemeli.

Tapi setelah operasi sesar ia kaget karena hanya menerima satu bayi. Pihak rumah sakit menurutnya menyatakan bahwa ia memang hanya punya satu bayi. Namun, saat mencoba bertanya, Raudiah mengaku dimarahi oleh salah satu asisten dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terkait Soal Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Soal Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com