Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kendaraan dengan Pelat Nomor Ganjil dan Genap di Jakarta Sama Besar

Kompas.com - 29/06/2016, 10:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah meyakini penerapan pembatasan jumlah kendaraan berdasarkan pelat nomor ganjil dan genap akan efektif mengurai kemacetan. Sebab, ia menyebut saat ini jumlah kendaraan dengan pelat ganjil dan genap di Jakarta sama besar, persentasenya 50,05 persen : 49,95 persen.

"Proporsi jumlah kendaraan dengan nomor pelat ganjil dan genap relatif seimbang, yaitu 50,05 persen : 49,95 persen," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/6/2016).

Andri tak menyebut berapa jumlah kendaraan roda empat yang saat ini ada di Jakarta. Namun berdasarkan presentase tersebut, ia yakin kebijakan ganjil genap akan mampu mengurangi jumlah kendaraan roda empat yang beredar di jalan raya.

Kebijakan ganjil genap sendiri akan dimulai pada tahap uji coba pada 27 Juli mendatang. Kebijakan ini akan berlaku di Jalan Medan Merdeka Barat, Thamrin, Sudirman, Sisingamangaraja dan sebagian Jalan Gatot Subroto pada pukul 07.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.

"Sehingga diharapkan berdampak signifikan terhadap pengurangan kemacetan lalu lintas," ujar dia.

Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang pernah dirilis Badan Pusat Statistik DKI Jakarta pada awal 2015, jumlah kendaraan roda empat jenis mobil berpenumpang sampai dengan tahun 2014 mencapai 3.266.009 unit.

Jumlah itu hanya kendaraan roda empat yang terdaftar di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang mencakup wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Jumlah itupun belum termasuk kendaraan dinas TNI, Kepolisian, dan Corps Diplomatic.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat menyebut saat ini setiap harinya ada 1.200 kendaraan baru yang muncul di Jakarta. Jumlah tersebut terdiri dari 400 mobil, dan 800 sepeda motor.

"Satu hari yang daftar mobil baru itu ada sekitar 300-400 mobil, motor bisa sampai 800. Setiap hari! Tiap hari ada motor baru, mobil baru seribu lebihlah kira-kira," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (23/6/2016).

Karena itu, sebagai upaya untuk mengendalikannya, ia menyatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengusulkan agar pajak kendaraan bermotor di Ibu Kota naik 15 persen.

Usulan itu telah diajukan ke DPRD DKI Jakarta. Ahok mengatakan, dari usulan tersebut, DPRD akan membahas pembuatan sebuah peraturan daerah (Perda) sebagai landasan hukumnya. (Baca: Penentuan Pelat Nomor Ganjil atau Genap Ditentukan dari Angka Paling Belakang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com