Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padatnya Antrean Vaksin Ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas

Kompas.com - 20/07/2016, 11:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga korban vaksin palsu masih mendatangi Puskesmas Kecamatan Ciracas untuk mengikuti vaksin ulang dan pemeriksaan anak. Antrean panjang terlihat di lantai bawah puskesmas yang berlokasi di Jalan Haji Baping, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Pantauan Kompas.com, Rabu (20/7/2016), warga antre di lorong yang menuju ke ruangan dokter anak. Antren terjadi karena dokter yang melayani pemeriksaan dan vaksin ulang hanya dua orang.

Salah satu warga korban vaksin palsu di Klinik Bidan Elly, Eko (35), berharap ada penambahan dokter agar pelayanan vaksin ulang lebih cepat.

"Pemerintah harus all out, kan dokter di Indonesia itu banyak," kata Eko di puskesmas tersebut.

Eko mengatakan, situasi ini memang amat menyita waktunya. Dia datang sejak pukul 09.00 dan mendapat antrean nomor 35. Adapun data pasien vaksin ulang terakhir sampai pukul 10.30 sudah mencapai 50 orang.

Eko menyebut vaksin ulang ini sangat menyita waktu. Dia harus izin dari tempat kerjanya untuk menemani istrinya.

Dia berharap, anaknya yang sejak lahir melakukan vaksin di Bidan Elly, dapat segera diperiksa atau divaksin ulang.

Ia menyesalkan pemerintah kecolongan terkait beredarnya vaksin palsu, seperti di Bidan Elly.

"Kita lihat pengalaman yang ada kenapa bisa kebobolan. Sekarang vaksin ulang pun saya jadi enggak bisa percaya seratus persen. Tapi saya berharap ini juga asli, karena kan dari pemerintah," ujar Eko.

Nena (27), pasien RS Harapan Bunda juga merasakan hal yang sama. Nena mendapat nomor antrean 40.

"Antreannya panjang, capek ngantrenya. Saya dapat nomor 40 tapi ini yang dipanggil baru nomor 10," ujar Nena.

Nena mengatakan, dia datang ke puskesmas ini lantaran pernah dua kali ke RS Harapan Bunda, namun tidak mendapat vaksin ulang dan pemeriksaan untuk anaknya.

"Cuma isi surat di posko crisis center sama posko yang satu lagi tapi belum ada info dari manajemen di sana," ujar Nena.

Ia berharap segera mengetahui apakah anaknya yang berusia 13 bulan menerima vaksin palsu di RS Harapan Bunda atau tidak.

"Karena anak saya sejak lahir vaksin di sana, dan salah satunya vaksin Pediacel," ujarnya.

Kompas TV 127 Orangtua Lapor ke Posko Vaksin Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com